Sejumlah anggota DPRD Surabaya positif COVID-19. Hingga kini masih belum diketahui mereka terpapar virus COVID-19 dari mana.
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan memang benar ada beberapa koleganya di DPRD Kota Surabaya yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Itu berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan. Tapi kita masih menunggu hasil dari Dinkes Kota Surabaya tentang hal itu," kata Fathoni kepada detikcom, Jumat (11/6/2021).
Fathoni menambahkan jika ia belum mengetahui secara pasti mereka terpapar COVID-19 di mana. Menurut Fathoni, aktivitas wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya memang sangat padat baik di gedung dewan dan di luar.
"Kedua, mereka terpapar dari mana, memang aktivitas kami bertemu dengan siapapun dengan lapisan mana pun. Di tempat manapun, mungkin saja imun tubuhnya menurun kemudian terpapar menulari yang lain," ungkap Fathoni.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar ini menyampaikan sejak diberlakukan PPKM Mikro, aktivitas di DPRD Surabaya dilakukan pembatasan dan protokol kesehatan dilakukan secara ketat.
"Mulai berapa yang diundang, jumlah yang hadir di batasi 25 persen dari kapasitas. Rapat-rapat kita menerapkan daring dan luring," ungkap Fahtoni.
Selain itu, Fathoni tidak mengetahui beberapa koleganya di DPRD Kota Surabaya terpapar COVID-19 dari mana.
"Kita tidak pernah tahu, kapan kolega kita itu terpapar di mana. Tapi memang kebiasaan berdasarkan aktivitas interaksi teman-teman itu tinggi. Bertemu dengan siapapun, meski sudah menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan lain-lainnya. Sumber penularan itu bisa dari droplet, interaksi dengan manusia atau tempat yang pernah dihuni oleh yang pernah terpapar COVID-19. Kami tidak bisa memastikan terpapar di luar atau di dalam DPRD," ungkap Arif Fathoni.
Tonton juga Video: Corona RI Melonjak, Tambah 8.892 Kasus Positif Per 10 Juni
(iwd/fat)