"Penyebab (ledakan) kepastiannya belum bisa kita tetapkan dan ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari labfor. Namun tabung tersebut rencananya akan digunakan untuk penyimpanan metanol. Tapi ini belum kita pastikan penyebab dari ledakan tersebut," ujar Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).
Arief mengatakan sebelum kecelakaan kerja terjadi, para pekerja sedang melakukan pengelasan. "Jadi saat penyiapan pembangunan tabung tersebut, pekerja melakukan pengelasan," kata Arief.
Arief menambahkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian. Sedikitnya 6 saksi kini tengah dimintai keterangan.
"Saat ini kita sudah memeriksa kurang lebih ada 6 saksi. Dan ini akan kita lakukan pemeriksaan secara intensif. Baik saksi-saksi yang melihat baik dari perusahaan akan kita mintai keterangan," ungkap Arief.
"Saat ini, kami dari Polres Gresik masih melakukan penyelidikan dan melakukan olah TKP bersama Tim Labfor dari Polda Jawa Timur untuk mengetahui sebab-sebab kepastian dari adanya ledakan tersebut. Dan kita terus melakukan pemeriksaan secara intensif, termasuk dari pihak-pihak mana yang akan kita telusuri tentang mekanisme maupun SOP dari pekerjaan yang dilakukan tersebut," kata Arief.
Sementara itu, untuk dua orang korban lainnya yang mengalami luka bakar, tengah dirawat di rumah sakit secara intensif.
"Untuk luka bakar kami belum memastikan lagi, kami masih menunggu hasil visum dan ini nanti kita koordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mempercepat dari hasil tersebut," ujar Arief.
Sedangkan untuk lima korban yang meninggal, Arief menyampaikan sudah dilakukan autopsi di rumah sakit.
"Ini sudah dilakukan dan ini akan kita minta hasil visumnya, untuk mengetahui penyebab kematian dan maupun luka bakar yang dialami," tandas Arief. (iwd/iwd)