"Jadi gini LKS untuk SMK ini 5 tahun terakhir Jatim belum pernah sebagai juara umum. Tahun 2020 Jatim juara 2. Tentu dengan berbagai upaya di 2021 ini semoga juara umum," ujar Wahid di Kantor Setdaprov Jatim usai pembukaan LKS, Senin (7/6/2021).
Bukan tanpa alasan Wahid menargetkan juara umum. Saat ini, kemajuan pendidikan vokasi di SMK yang berada di Jatim sangat baik. Bahkan, Jenderal Direktorat Vokasi menilai positif kemajuan pendidikan SMK di Jatim.
"Real-nya, di Jatim SMK yang sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ada 20. Dan tahun 2021 ini SMK yang mengajukan BLUD ada 57 SMK. Sehingga nanti kita akan memiliki 77 SMK BLUD. Dengan 20 saja, kita terbanyak di Indonesia apalagi nanti 77, dan ini akan kita kembangkan terus," ujarnya.
"Saat SMK berstatus BLUD, maka semangat bagi siswa untuk memanfaatkan teaching factory yang ada di sekolah semakin bagus sehingga kita harapkan ada 3 yang menjadi sasaran siswa SMK," sambungnya
Tiga sasaran itu, lanjut Wahid, yang pertama siswa SMK yang ingin bekerja sebagai karyawan perusahaan bisa bekerja secara profesional. Pada penerapannya, Wahid meminta semua SMK di Jatim wajib bekerja sama dengan dunia usaha, dunia industri. Saat ini, sudah banyak SMK di Jatim yang bekerja sama dengan ratusan perusahaan, sehingga saat siswa SMK kerja lapangan, ke depan bisa langsung bekerja di perusahaan usai lulus sekolah.
Sasaran kedua, banyak siswa SMK yang saat ini mulai melirik bekerja sebagai wiraswasta. Di antaranya bekerja sebagai freelance seperti teknik mesin, yang bisa menservis kendaraan dari rumah ke rumah. Kemudian, ada banyak siswa SMK yang bekerja freelance sebagai tata kecantikan.
Sasaran ketiga, Wahid menyebut banyak perguruan tinggi Jatim yang membuka jurusan vokasi. Jurusan vokasi ini, membuat banyak siswa SMK mempunyai pilihan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. "Lulusan SMK yang lanjut ke perguruan tinggi saat ini meningkat signifikan. Jadi itu 3 sasaran yang ingin dicapai SMK di Jatim," imbuhnya.
"Saya ingin mengajak kepada kita melihat tren milenial adalah tren ekonomi dengan kontrak jangka pendek dan digital IT itu sangat milenial. Kita punya SMK ini dari beragam program maka dikristalisasi dalam beberapa sektor yang bisa memberi kontribusi ke sektor Dudika. Jadi beragam SMK ini harus berseiring dengan kebutuhan Dudika," kata Khofifah.
"LKS ini mudah-mudahan akan bisa menjadi kontingen andalan kita untuk juara LKS nasional. Namun tujuan lainnya lebih penting menyiapkan, mengisi lulusan SMK untuk Dudika sesuai kebutuhan pasar itu yang terpenting," pungkasnya.