Dia pun mewanti-wanti jangan sampai ada rumah sakit yang bed occupancy rate (BOR)-nya tinggi. Dia tak ingin kasus lockdown sementara di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan terulang. Khofifah mengatakan Pemprov Jatim siap membantu proses penjemputan pasien di RSUD Bangkalan dengan ambulance.
"Kalau kesulitan ambulance, kita siapkan. Di Soetomo ada, di Grahadi juga ada yang ready (Ambulance). Pokoknya kita sudah wanti-wanti sejak Kamis lalu, jangan ada RS yang BOR-nya di atas 80 persen. 60 Persen saja itu sudah warning, salah satunya Bangkalan yang sudah 80 persen ke atas. RS milik Pemprov siap menerima rujukan pasien, ada RSU Soetomo, RS Haji, juga ada RS Lapangan Indrapura," kata Khofifah di Kantor Gubernur Jatim, Senin (7/6/2021).
Khofifah juga menyiapkan sejumlah alternatif RS milik Pemprov Jatim yang bisa diisi.
"Jadi apa yang sekarang ini, rupanya tadi sudah ada pembukaan kembali IGD (RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu). Saya pesan jangan lebih dari 80 persen (Keterisian bed), jadi kalau ada pasien baru segera dirujuk ke RS milik Pemprov Jatim," ujarnya.
Selain itu, Khofifah meminta pihak RSUD Bangkalan segera merujuk pasien COVID-19 ke RS milik Pemprov Jatim. Bila pasien itu dalam kondisi gejala berat, diminta dirujuk ke RSU dr Soetomo.
"Kalau ada pasien baru, langsung dirujuk, kalau ringan (gejala), langsung ke RS Lapangan Indrapura. Karena, keterisian bed masih banyak kosong, ini upaya untuk merelaksasi RSUD Syarifah," bebernya.
Sementara hingga Minggu (6/6/2021), kasus aktif COVID-19 Bangkalan, Madura, sebanyak 79 kasus. (fat/fat)