Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman dan edukasi pada masyarakat dampak dari COVID-19.
"Diminta tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk memberikan edukasi dan mengoptimalkan PPKM Mikro, terutama RT RW yang ada warganya positif aktif, untuk melakukan tracing terhadap interaksi pasien positif dengan warga sekitar," kata Nico di Surabaya, Senin (7/6/2021).
Nico juga berharap seluruh masyarakat Bangkalan memahami dan mendukung langkah penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah dengan menerapkan 3T yakni testing, tracing, treatment. Nico juga mengingatkan pentingnya masyarakat menerapkan 5M yakni mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, hingga mengurangi mobilitas.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa sempat menyinggung ada sejumlah kendala dalam melakukan upaya penanganan COVID-29 di Madura. Misalnya, banyak masyarakat yang menolak dilakukan tes swab PCR.
"Saya terus update, mobil PCR tersebut sudah sampai di Bangkalan. Namun ada kendala memang, masih banyak masyarakat yang belum berkenan untuk di swab PCR. Maka langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kita lakukan, agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan," papar Khofifah.
Sedangkan untuk pelaksanaan penyekatan dan rapid test antigen pengendara yang akan masuk ke Surabaya, Pemprov Jatim mengaku mendukung hal ini. Sebab mobilitas masyarakat antara Surabaya dan Madura memang tinggi dan kegiatan itu diharapkan mampu memutus dan menekan penyebaran COVID-19.
"Mobilitas antara Surabaya dan Madura di Jembatan Suramadu ini kan tinggi sekali, Pemprov bersama Pemkot Surabaya sepakat agar diterapkan screening swab antigen acak. Karena Surabaya ibu kota provinsi, sehingga potensi interaksi akan lebih tinggi dangan kabupaten kota lainnya. Maka kita mencegah adanya lonjakan yang lebih tinggi dengan swab antigen drive thru ini," tutur Khofifah.
Simak video 'Pengendara Motor Jebol Pagar Pembatas Suramadu, Demi Hindari Penyekatan':
(hil/fat)