Pasalnya, dalam penyekatan di Suramadu pada Minggu (6/6), banyak pengendara yang melintas tanpa memiliki kepentingan. Seperti yang disampaikan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum.
"Kita menjaga, kita pencegahan, jangan sampai nanti kita bobol. Kemudian ada orang positif, kemudian melenggang ke mana-mana akhirnya menulari lainnya," kata Ganis kepada detikcom, Senin (7/6/2021).
"Saat dicek pengguna kendaraan mobil motor tujuannya ada yang sifatnya nggak penting-penting atau mendesak," tambahnya.
Ganis juga mengimbau warga yang hendak berziarah atau sekadar jalan-jalan untuk menunda melintas di Suramadu. Tunggu sampai penyebaran Corona kembali stabil.
"Kami mohon maaf untuk yang ziarah-ziarah mungkin setidaknya memperhitungkan demi keselamatan. Mungkin bisa di-pending lain waktu. Mungkin ziarah, keluyuran ke saudaranya dan sebagainya yang lainnya," jelasnya.
Ia berharap masyarakat, baik yang hendak masuk Surabaya atau menuju Madura untuk memperhitungkan dulu keperluannya apa. Jika mendesak, harus tetap memastikan diri apakah sudah aman dan sehat.
"Apakah mendesak? Jika mendesak harus bisa meyakinkan diri mereka aman dan sehat. Kalau dia sehat berarti dia tidak menulari orang lain. Jika tidak ada kepentingan lebih baik di rumah dulu, itu lebih baik," harapnya.
Diketahui, Jembatan Suramadu arah Surabaya dijaga ketat tiga shift sejak Sabtu (5/6) malam. Penjagaan dan penyekatan dilakukan selama 24 jam oleh personel gabungan. Yaitu dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Brimob Polda Jatim, Satpol PP, Linmas dan Dinkes.
"Ini kan dijaga 3 shift. Penyekatan terus sampai benar-benar aman 24 jam. Mekanismenya, orang yang menuju Madura dan Surabaya dilakukan swab massal. Awalnya 3 daerah swab, tapi hasil random dari masyarakat dari 3 kecamatan yang lagi tinggi-tingginya di Madura tersebut ternyata positif mulai tadi malam," pungkasnya. (sun/bdh)