.webp)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Trenggalek Sunyoto, mengatakan pembukaan wisata tersebut secara dilakukan setelah mendapat izin dari Bupati Trenggalek melalui surat edaran nomor 556/760/406.025/2021.
"Pembukaannya mulai kami berlakukan sejak tanggal 4 Juni kemarin," kata Sunyoto saat dikonfirmasi, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, pembukaan kembali wisata di Trenggalek melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya untuk memulihkan kondisi perekonomian para pelaku dan jasa usaha wisata.
"Dampak penutupan wisata cukup itu luas, sebab di dalam destinasi wisata banyak sektor ekonomi yang terlibat," ujarnya.
Selain itu perkembangan lain adalah kasus COVID-19 di wilayahnya yang relatif terkendali, jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
Sunyoto menambahkan, pembukaan kembali sektor pariwisata juga mempertimbangkan tingkat kunjungan pelancong selama masa pandemi.
Dikatakan, jumlah wisatawan yang datang ke Trenggalek rata-rata masih di bawah 50 persen dibandingkan kondisi normal. Hal itu juga sesuai dengan pembatasan kunjungan selama wabah COVID-19, yakni maksimal 50 persen dari kapasitas lokasi.
"Jadi tingkat kunjungan di Trenggalek cukup terkendali, tidak sampai terjadi lonjakan signifikan. Rata-rata di bawah 50 persen," imbuhnya.
Namun Sunyoto menegaskan, para pengelola jasa wisata tetap diwajibkan untuk memperketat protokol kesehatan bagi setiap pengunjung yang datang. Sehingga dapat meminimalisir potensi penyebaran virus Corona.
"Prokes harus dilaksanakan, sebab jika sampai terjadi paparan COVID-19 dari sektor jasa wisata, maka tidak menutup kemungkinan wisata Trenggalek akan ditutup lagi," jelas Sunyoto (fat/fat)
