Satgas COVID-19 Jatim Beberkan Penyebab Kasus Aktif di Bangkalan Melonjak

Amir Baihaqi - detikNews
Minggu, 06 Jun 2021 18:49 WIB
Foto: Tangkapan Layar Pemprov Jatim
Surabaya - RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan lockdown. Hal itu karena 18 pegawai-nakesnya positif COVID-19 bahkan ada yang meninggal. Lalu apa penyebab tingginya kasus positif?

Jubir Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan, penularan COVID-19 di Bangkalan dikarenakan adanya klaster keluarga. Itu terjadi setelah ada libur panjang.

"Kebanyakan dari klaster keluarga. Apalagi sudah 2 minggu pascalibur panjang," terang Jibril kepada detikcom, Minggu (6/6/2021).

Ditanya apakah kepulangan TKI ikut menjadi penyebab naiknya kasus COVID-19? Jibril mengakui memang ada kepulangan TKI ke Madura. Namun, para TKI itu bukan hanya dari Bangkalan saja dan juga sudah menjalani karantina dan tes swab PCR.

"Kalau TKI, justru malah kebanyakan yang dari Madura yakni Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan yang sudah dikarantina dan PCR. Semuanya bisa kembali karena sudah dikarantina di Asrama Haji dan dilakukan swab PCR," jelas Jibril.

Dari data yang diperoleh Satgas COVID-19 Jatim, jumlah spesiman atau kedatangan TKI ke Madura tiga besar tertinggi di Jatim yakni di Sampang, Pamekasan dan Bangkalan. Data itu berasal dari 28 April hingga 5 Juni 2021.

Rinciannya yakni Sampang sebanyak 1855 TKI, kemudian Pamekasan ada 988 TKI dan ketiga adalah Bangkalan dengan 973 TKI.

Sebelumnya, RSUD Bangkalan memohon izin kepada Bupati Bangkalan untuk menutup IGD selama 3 hari. Permohonan itu tertuang dalam sepucuk surat yang beredar.

Simak video 'RSUD Bangkalan Lockdown, Razia Besar-besaran Digelar di Suramadu':






(fat/fat)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork