BPBD Jatim menyebut 8 kabupaten berpotensi tsunami. Dan ada dua wilayah di Banyuwangi yang berpotensi diterjang tsunami. Seiring dengan rilis BMKG menyebut ada peningkatan aktivitas kegempaan di Jawa Timur. Tsunami di Jawa Timur ini sewaktu-waktu bisa terjadi bila ada gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 6,5.
Berdasarkan analisa BMKG, terdapat dua wilayah di Banyuwangi yang berpotensi diterjang tsunami. Yakni Pantai Muncar Kecamatan Muncar dengan ketinggian gelombang antara 4 - 7 meter dan Pantai Pancer di Kecamatan Pesanggaran dengan ketinggian 24 - 27 meter.
Padahal, beberapa wilayah yang ada di sekitar pesisir pantai selatan ada 4 kecamatan yang dinilai rawan. Di antaranya, Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Siliragung, Kecamatan Purwoharjo dan Kecamatan Tegaldlimo. Sementara desa dan kelurahan mencapai 39.
Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif mengaku sudah mendapat informasi potensi bencana tsunami yang dirilis BMKG.
"Yang berbatasan dengan Pantai Selatan ada 4 Kecamatan. Kita sudah mendapatkan info dari BPBD Jatim terkait potensi tsunami," ujarnya kepada detikcom, Kamis (3/6/2021).
Menurutnya, BPBD sudah menyiapkan langkah-langkah kebencanaan mulai dari mitigasi hingga kontijensi, mengantisipasi jika sewaktu-waktu bencana datang.
"Kita tidak bisa mencegah terjadinya bencana. Yang bisa kita lakukan ialah mengurangi risiko dari dampak bencana tersebut melalui mitigasi dan perencanaan kontijensi," kata Yusuf.
Mitigasi bencana, kata Yusuf, dilakukan untuk mengurangi risiko peristiwa atau bencana, seperti pemasangan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS). Termasuk juga penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
"Kita seringkali menggelar simulasi kebencanaan. Ini dalam rangka agar masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang. Kita juga sudah bentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi bencana," ungkapnya.
Sampai saat ini, kata Yusuf, sedikitnya sudah ada 6 desa di pesisir pantai selatan Banyuwangi yang sudah terbentuk Desa Tanggap Bencana. Diantaranya Desa Sumberagung, Desa Pesanggaran, Sarongan, Grajagan, Muncar, dan Kedungringin.
"Di desa-desa tersebut sudah dilengkapi rambu dan jalur evakuasi ketika sewaktu-waktu bencana datang," sebutnya.
Selain mitigasi, pihaknya juga sudah menyiapkan kontijensi bencana. Kontijensi merupakan langkah tindak lanjut untuk mencari solusi atau jalan keluar ketika bencana datang.
![]() |
"Termasuk juga bagaimana penanganan dan penanggulangan kebencanaan. Ini sudah harus disiapkan secara matang," ungkapnya.
"Rencana kontinjensi secara blue print hitam di atas putih sudah siap. Meskipun biasanya saat bencana datang terjadi perubahan. Namun pada intinya, apa yang harus kita lakukan, siapa melakukan, bagaimana melakukan yang dirumuskan dalam rencana kontinjensi, pembagian tugasnya sudah siap," imbuhnya.
Yusuf tetap mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Namun juga menyiapkan segala persiapan yang bisa dilakukan jika terjadi bencana.
"Waspada harus, tapi jangan berlebihan. Kita juga sudah sering melakukan simulasi kebencanaan, sehingga masyarakat sudah memiliki bekal apa yang harus dilakukan ketika bencana datang," tutupnya.