Aliansi Pelajar di Surabaya Demo Tolak Zonasi PPDB 2021

Aliansi Pelajar di Surabaya Demo Tolak Zonasi PPDB 2021

Hilda Meilisa - detikNews
Rabu, 02 Jun 2021 13:49 WIB
Sejumlah Pelajar di Surabaya Demo Tolak PPDB
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Sejumlah pelajar turun ke jalan menolak PPDB. Pelajar yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Surabaya dan Forum Pemerhati Pendidikan menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi. Aksi ini sebagai bentuk 'sambat' dengan aturan zonasi pada PPDB SMA/SMK 2021.

Dalam aksi yang ertajuk 'Zonasi Solu-solu' ini, para pelajar membawa beberapa poster berisi curhatan. Seperti, "PPDB Jatim 2021 berisi tangisan", "Zonasi Solusi Solu-solu", "Katanya Pemerataan Kok Rasanya Penderitaan, "Kopiku Sepahit Janji Pemerintah", "Beri Kami Solusi Bukan Basa-basi" dan "Buat Kebijakan Buat Kami Jadi Korban".

Ketua Aliansi Pelajar Indonesia, Mirza menyebut PPDB 2021 memunculkan masalah baru terutama pada jalur zonasi. Mirza mengatakan pihaknya sudah tak tahan dengan kebijakan yang sudah berjalan beberapa tahun ini.

"Akibat atas dasar kalimat pemerataan pendidikan, kami tidak terima, kami menyerukan tahun 2021 liang lahat jalur zonasi," kata Mirza di Surabaya, Rabu (2/6/2021).

Mirza juga menilai zonasi dianggap belum layak karena sekolah tidak merata di kecamatan. Menurutnya, zonasi belum laik diterapkan dengan kondisi yang ada sekarang.

Sebab, ada kecamatan yang belum ada sekolah negeri. Bahkan ada yang menumpuk di satu kecamatan. Hal ini menimbulkan efek besar seperti banyak anak-anak yang tidak lolos.

"Teman-teman yang tidak bisa masuk negeri, tidak bisa sekolah," ucapnya.

Untuk itu, Aliansi Pelajar Surabaya menuntut pemerintah melakukan intervensi dan bertanggung jawab atas anak-anak yang tidak bisa sekolah.

"Kalau atas dalih pendidikan, ndak usah zonasi-zonasi, gugurkan saja, kandaskan zonasi tahun ini," pintanya.

Mirza juga mengklaim, ada sekitar 3 ribu anak yang masih terombang-ambing nasibnya lantaran tidak diterima di sekolah negeri jalur zonasi. Dia menyebut anak yang ekonominya cukup, mampu untuk lanjut ke sekolah swasta. Namun, yang kurang mampu belum menetukan nasibnya.

"Setiap malam saya ditelepon, orangtuanya menangis karena tidak bisa sekolah," beber Mirza.

Di kesempatan yang sama, dia juga meminta dukungan Pemprov Jatim untuk mengakhiri zonasi pada PPDB. Dia juga menagih janji Wali Kota Eri Cahyadi untuk membantu para pelajar di Surabaya.

(hil/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.