Juru bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan untuk tahap pertama sudah divaksin 109 persen pekerja di bidang pelayanan. Sementara di tahap kedua baru sekitar 75 persen hingga saat ini.
"Sekarang ada 75 persen yang sudah divaksin di tahap kedua. Tahap pertama sudah 109 persen. Terdiri dari guru hingga pegawai pelayanan publik," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).
Untuk tahap kedua ini ada 100 Ribu dosis yang diperuntukkan pelayan publik dan kelompok lainnya. Targetnya bulan Juni sudah selesai semua. Sebelum sekolah tatap muka dimulai.
"Kita lakukan secepatnya ya," kata dokter Widji Lestariono.
Vaksinasi ditargetkan hingga akhir Juni mendatang, kata Rio, mengingat, masa kadaluarsa vaksin AstraZeneca cukup pendek. Terlebih lagi vaksinasi terhadap kelompok guru ini telah diinstruksikan langsung oleh pemerintah pusat.
"Dari 250 ribu dosis vaksin yang diterima Banyuwangi, 150 ribu diperuntukkan untuk lansia. Sisanya untuk memastikan seluruh guru dan kelompok prioritas lainnya juga terpenuhi," katanya.
Agar tidak ada sisa vaksin yang dikembalikan karena kadaluarsa, pihaknya telah melakukan vaksinasi secara masif. Pengembangan kelompok penerima vaksin pun juga dilakukan.
Hasilnya, kelompok posyandu, santri, tamir masjid dan kelompok lainnya juga dipastikan selesai divaksin bulan Juni nanti.
"Vaksin yang diterima Banyuwangi ini cukup banyak. Sayang kalau harus sisa, sebab itu kita kembangkan lagi terhadap kelompok-kelompok mana yang akan menerima vaksinasi," katanya.
Untuk capaian vaksinasi tahap kedua ini, dokter Widji Lestariono mencatat 34 persen lebih sudah terpenuhi untuk kelompok lansia. Sedangkan kelompok pelayanan publik dan kelompok lainnya sudah mencapai 75 persen.
"Vaksinasi tahap pertama kemarin selesai sekitar 109 persen. Sedangkan tahap kedua ini masih 34 persen dari target kelompok lansia. Sisanya pelayanan publik sudah 75 persen," rinci dokter Rio.
Untuk pelaksana vaksinasi sendiri ada tiga, yakni rumah sakit, klinik dan puskesmas dari tiap-tiap Kecamatan.
"Ada 13 rumah sakit dan 4 klinik. Lansia ditangani di puskesmas, entah nanti di puskesmas langsung atau di pustu tertentu di desa-desa. Sedangkan pelayanan publik ditangani oleh rumah sakit," jelasnya.
"Tiap pukesmas punya 6 sampai 7 tim vaksinator yang diterjunkan dan mereka semua setiap hari bekerja. Tidak ada yang nganggur. Ini sebagai upaya percepatan agar vaksinasi COVID-19 di Banyuwangi terpenuhi secara merata dan cepat," katanya. (iwd/iwd)