Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke PT Santos Jaya Abadi di Kecamatan Taman Sidoarjo, Kamis (27/5/2021) sore.
Khofifah mengatakan, dalam rakor tentang ekonomi bersama presiden, Jatim tergolong daerah terbaik pertumbuhannya. Meski saat ini tercatat laju ekonomi Jatim masih negatif 0,04 persen, namun ini dinilai terbaik dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
"Untuk provinsi padat penduduk alhamdulillah ekonomi Jatim terbaik meskipun masih negatif 0,04," kata Khofifah di lokasi.
Dia berterima kasih komitmen perusahaan ini terus mengembangkan produksinya di Jawa Timur.
"Saat pandemi COVID-19 masih bisa tumbuh produktif, positif. Artinya bahwa saya ingin mengajak warga Jatim tetap optimis menatap masa depan bahwa kerja keras semua pihak insyaallah menghasilkan sesuatu yang juga produktif dan positif bagi kita semua," jelasnya.
Sebagai andalan di Jatim, jelas dia, industri makanan dan minuman berkontribusi cukup signifikan untuk pertumbuhan ekonominya, yakni 60 persen.
"Ini bisa menjadi penguatan bagi masyarakat di sekitar wilayah pabrik ini. Kita melihat beberapa produk CSR memberikan penguatan UKM di sekitar perusahaan," tandasnya.
Sementara itu CEO PT Santos Jaya Abadi Soedomo Mergonoto mengaku akan mengembangkan produksi makanan dan minuman di bawah naungannya. Namun sampai saat ini, lokasi pengembangan pabrik yang baru masih belum menemukan yang tepat.
"Pangsa pasar kita di Indonesia sudah memproduksi market share 60 persen lebih. Jenis kopi yang paling diminati masyarakat adalah kopi tubruk hampir 90 persen. Rencana untuk perluasan pabrik di daerah Nganjuk akan dibangun pabrik krimer dan produk ready to drink," tandas Soedomo. (fat/fat)