Perjuangan Kades Ungkap Penipuan Rp 4,7 M Oleh Pria Ngaku Keluarga Mantan Kapolri

Perjuangan Kades Ungkap Penipuan Rp 4,7 M Oleh Pria Ngaku Keluarga Mantan Kapolri

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 27 Mei 2021 17:54 WIB
Perjuangan Kades Ungkap Penipuan Rp 4,7 M Oleh Pria Ngaku Keluarga Mantan Kapolri
Pria di Jember mengaku mantan kapolri (Foto: Yakub Mulyono/detikcom)
Jember -

Kades Lojejer, Kecamatan Wuluhan, M. Sholeh, menjadi korban penipuan hingga mencapai Rp 4,7 miliar. Pelakunya dua orang. Pelaku utama mengaku keluarga mantan Kapolri Jenderal Purnawirawan Badrodin Haiti. Sedang pelaku lainnya berperan sebagai Badrodin Haiti.

Modus penipuannya, menjanjikan putra Sholeh bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol) lewat jalur khusus. Selain itu, juga menjanjikan Sholeh menjadi Komisaris PT Imasco, sebuah perusahaan semen yang berlokasi di Kecamatan Puger.

Kedua pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan kini mendekam di tahanan Polres Jember. Keduanya, Fitroni Ramadhani alias Gus Dani (39), warga Dusun Teko'an, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, dan Ahmad Riyadi Setyoaji Prabowo (52), warga Desa/Kecamatan Kencong.

Sholeh sendiri ikut terlibat aktif dalam upaya mengungkap kasus penipuan di Jember yang menimpa dirinya itu. Dia bahkan sempat mendatangi tempat-tempat di Jatim untuk mengetahui keberadaan pelaku.

"Saya menyadari kasus yang ditangani polisi kan banyak, sementara personelnya terbatas. Akhirnya saya berinisiatif terlibat aktif. Yang penting setiap langkah saya selalu saya koordinasikan dengan petugas kepolisian. Ya saling sharinglah," katanya, Kamis (27/5/2021).

Dalam upayanya itu, Sholeh rajin membagikan foto kedua pelaku di sejumlah grup medsos yang diikutinya. Baik di grup FB, WA, Telegram mau pun Instagram. Sholeh berharap ada anggota di grup tersebut yang mengenali kedua pelaku.

"Alhamdulillah saya punya banyak teman. Ada banyak grup medsos juga di mana saya juga bergabung. Jaringan itulah yang saya pakai. Saya share foto pelaku," katanya.

Dari situ Sholeh banyak mendapat informasi. Terutama mengenai identitas dan keberadaan pelaku.

"Banyak info masuk. Setiap info saya sharingkan dengan petugas. Kami bersama-sama mendatangi lokasinya. Memang tidak mudah dan butuh kesabaran. Sebab tidak semua info yang masuk valid," ungkap Sholeh.

Sampai suatu saat dia mendapat info dari temannya yang mengaku kenal dengan salah seorang pelaku. Bahkan teman Sholeh ini juga mengaku tahu rumah si pelaku penipuan ini.

"Yang pertama teridentifikasi pria yang mengaku sebagai pak Badrodin Haiti. Ternyata orang (desa/kecamatan) Kencong. Namanya Ahmad Riyadi Seryoaji Prabowo," ujar Sholeh.

Dirinya pun lalu berkoordinasi dengan polisi. Petugas pun melakukan penyanggongan dan menangkap pelaku.

"Dan ternyata memang benar orang itu yang sempat menemui saya dan berpenampilan ala pak Badrodin," kenang Sholeh.

Satu pelaku berhasil diamankan. Namun perburuan belum selesai. Tinggal satu pelaku utama yang belum tertangkap.

"Saya terus mencari informasi. Bahkan beberapa kota di Jawa Timur sempat saya datangi. Saya tetap yakin suatu saat pelaku ini pasti berhasil ditangkap," tambahnya.

Akhirnya, dia mendapat informasi pelaku penipuan yang mengaku Gus Dani disinyalir sedang ada di Kediri. Tepatnya di Kecamatan Pare.

"Saya pun berangkat ke Kediri. Dari hasil cek yang dilakukan polisi, pelaku ini ada di Kecamatan Pare. Cuma radiusnya cukup luas, yakni 5 KM," ungkap Sholeh.

Dia pun menetapkan hati untuk terus mencari di radius tersebut. Dan tak diduga, upayanya membuahkan hasil.

"Waktu saya masuk warung hendak makan, ternyata pelaku ini juga sedang ada di warung itu. Benar-benar tak sengaja. Teman-teman polisi langsung membekuknya," ujar Sholeh.

Kini, kedua pelaku sudah mendekam di tahanan mapolres Jember untuk proses hukum lebih lanjut. "Sudah kita tahan, ini proses hukum sedang kita lakukan. Kita juga kembangkan barangkali ada korban lain," kata Wakapolres Jember Kompol Kadek.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.