Sebelumnya, S bersama kuasa hukumnya meminta bantuan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk membayar pinjaman di pinjol legal. Ada empat pinjol dengan total utang pokok sebesar Rp 7.103.440. Karena pinjaman pokok di satu pinjol lainnya, sudah dibayar sendiri oleh S.
"Untuk empat pinjol legal jumlahnya pinjaman pokok sebesar Rp 7.103.440, karena satu pinjol sebelumnya sudah saya bayar pinjamannya," kata S kepada detikcom, Selasa (25/5/2021).
Tanpa dikira, empat pinjol legal tempat S meminjam dana secara bersamaan memilih untuk merelakan utang S. Baik itu, bunga, pokok maupun denda dari pinjaman.
"Saat kami dihubungi, mereka kompak untuk tidak menagih atau melunaskan pinjaman ibu S. Sebelumnya kami dibantu AFPI untuk bisa menghubungi empat pinjol tersebut," kata kuasa hukum S, Slamet Yuono.
Dibantu Slamet Yuono, S tengah berupaya menghubungi 19 pinjol ilegal tempat dirinya juga memiliki pinjaman. Rencananya, pelunasan hutang hanya untuk pinjaman pokok saja.
Dari pembayaran pinjaman pokok di empat pinjol legal itu, S bersama kuasa hukumnya masih memiliki sisa dana sebesar Rp 19.075.000. Dana tersebut, rencananya segera akan dibayarkan.
"Sisa Rp 19.075.000, ini untuk pinjol ilegal, masih terus proses menghubungi mereka melalui kantor Pak Slamet (kuasa hukum)," terang S.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang sebagai lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Malang telah menyerahkan uang sebesar Rp 26.200.000 kepada S dan kuasa hukumnya untuk membayar pinjaman di 23 pinjol.
Sebelumnya, warga Malang, berinisial S, diteror 24 debt collector hingga nyaris bunuh diri. Tak hanya nyaris bunuh diri, ibu dua anak ini juga dipecat dari tempatnya mengajar, kehilangan pekerjaan sebagai guru TK dan kehilangan teman.
Setelah 13 tahun mengabdi sebagai guru TK di Malang, S harus menjadi sarjana. Syarat itu diwajibkan oleh pihak sekolah taman kanak-kanak tempat Melati mengajar. Dengan menyandang gelar S1, S bisa menjadi guru kelas, bukan lagi sebagai guru pendamping. Atas permintaan sekolah, S akhirnya mengambil jenjang S1 di Universitas Terbuka (UT).