Pantauan detikcom, ada sejumlah masyarakat yang datang ke terminal dengan membawa tas ransel hingga menjinjing tas. Mereka ada yang datang sendiri dan ada yang bersama beberapa orang lainnya.
Selain itu, shelter bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) atau Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) yang tersedia, kini mulai dipadati bus yang parkir. Dalam satu shelter, ada satu hingga dua bus yang menunggu penumpang. Meski tak membawa penumpang penuh, beberapa bus terlihat berangkat ke tempat tujuan dengan membawa penumpang yang lumayan.
Sebelumnya, saat ada larangan mudik, Terminal Purabaya terpantau sepi. Shelter bus yang ada hanya berisikan satu bus saja. Bahkan, banyak kru bus yang 'sambat' karena setelah seharian parkir, bus hanya mengangkut dua hingga lima orang saja. Ada pula bus yang memilih kembali ke garasi karena tak ada penumpang sama sekali.
Namun kondisi Terminal Bungurasih kini mulai ramai. Salah satu kru bus, Majid mengatakan ada peningkatan penumpang yang naik dan turun di Terminal Purabaya.
"Alhamdulillah setelah sepi 10 harian sekarang mulai ramai lagi penumpangnya. Mungkin kemarin karena ada larangan mudik, makanya pada takut naik bus," kata Majid kepada detikcom di Terminal Purabaya Bungurasih, Rabu (19/5/2021).
Majid mengatakan para penumpang ini rata-rata merupakan pekerja. Dia menyebut penumpang dari keluarga yang mudik hanya ada beberapa.
"Kebanyakan pekerja ya, ada tukang bangunan, pedagang yang kembali kerja. Tapi kalau orang mudik sama anak istrinya cuma sedikit," imbuhnya.
Sementara salah satu penumpang, Faizatus Saniyah mengatakan dirinya hendak ke Malang untuk mengurus pekerjaan.
"Mau ke Malang mbak, ada pekerjaan. Saya pikir nggak ada bus ternyata banyak," tambah Faizatus. (hil/fat)