Hal ini dilakukan lantaran kondisi persebaran COVID-19 di Tulungagung dinilai mulai melandai. Selain itu kinerja aparatur pemerintah selama penerapan WFH dinilai kurang maksimal.
"Ini masih dalam tahap uji coba, jadi nanti satu atau dua pekan ke depan akan dilakukan evaluasi, terkait protokol kesehatan dan peningkatan kasus (COVID-19) di perkantoran," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Tulungagung, Achmad Mugiyono.
Menurutnya penerapan WFO 100 persen dilandasi berbagai pertimbangan. Di antaranya kurang maksimalnya kinerja para pegawai saat dilakukan WFH, rendahnya klaster perkantoran, hingga kondisi perkembangan kasus virus Corona di Tulungagung.
"Kalau untuk kinerja selama WFH sebetulnya sudah baik, hanya saja kurang maksimal," imbuhnya.
Mugiyono, menambahkan keberanian menerapkan WFO 100 persen juga dikuatkan dengan kondisi para ASN dan pegawai yang 90 persen lebih telah divaksin.
Meski dilakukan kerja langsung di kantor, para pegawai dan ASN tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga dapat meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.
Saat ini, tambah dia, Kabupaten Tulungagung berada pada zona oranye, namun jumlah peningkatan kasus baru dinilai cukup landai. "Kalau saat ini peningkatannya kasus sekitar 10 persen dibanding sebelum libur lebaran. Kalau hariannya itu tambahannya rata-rata dua hingga tiga," kata Mugiyono. (fat/fat)