Imam dan khotib, Sa'd Nasir, Supervisi RSLI dari BPBD dalam khotbahnya menyampaikan rasa syukur semua nakes, relawan dan pasien masih diberikan kesempatan bisa merayakan Lebaran 2021. Meski masih pandemi COVID-19, dia mengingatkan, bahwa sakit bagi manusia bisa berarti ujian dan bisa juga karena diri banyak melakukan dosa, baik yang disadari maupun tidak.
"Untuk itu marilah kita banyak-banyak bertaubat, memohon ampunan Alloh SWT serta memohon untuk dapat segera diangkat dan disembuhkan sakitnya. Semoga sakit ini bisa menjadi penebus dan pengurang dosa di akherat kelak," kata Nasih saat khotbah di RSLI, Kamis (13/5/2021).
Sementara Penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara bahwa para pasien umum dan TKI yang masih dirawat tidak merasa sendiri, tetap diperhatikan dan didampingi meski Lebaran 2021.
![]() |
"Kami mengedepankan konsep "Be Happy" RSLI tetap memberikan layanan yang ditujukan untuk memberikan rasa nyaman dan kegembiraan kepada semua pasien. Dengan demikian diharapkan pasien dapat meningkat imunitasnya dan segera mendapatkan fase kesembuhan," tambah Nalendra.
RSLI sendiri, sudah membantu penyembuhan lebih dari 7.013 pasien, termasuk 31 TKI. Kegembiraan tersendiri bisa mengantar pasien TKI menjalani perawatan kurang dari 14 hari dari skenario yang seharusnya.
"Kami merasa harus sekaligus bangga, karena dengan pelayanan yang sungguh-sungguh dari nakes RSLI. Kita bisa memulangkan lebih cepat (7 hari sembuh) para PMI, sehingga mereka bisa merayakan lebaran bersama keluarga. Setelah sebelumnya mereka sempat pesimis karena harus menjalani 14 hari jadwal isolasi dan perawatan di rumah sakit. Semoga Alloh SWT memberikan balasan setimpal atas kerja-kerja kemanusiaan para nakes dan relawan," jelasnya.
Ketua Pelaksana PPKPC-RSLI, Radian Jadid menjelaskan, hingga hampir satu tahun RSLI beroperasi, sudah melayani 7.336 pasien, menyembuhkan 7.013 penyintas COVID-19 dengan angka kematian 1 orang. Saat ini masih merawat 50 pasien baik dari umum maupun TKI. (hil/fat)