Kapolsek Rejotangan AKP Heri Poerwanto, mengatakan olah TKP dilakukan dua kali, Selasa (11/5/2021) dini hari dan siang hari. Petugas Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polres Tulungagung mencari sejumlah barang bukti dan petunjuk yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Untuk yang dini hari tadi kami temukan ada satu kantong kresek bubuk mesiu, kemudian tiga petasan sebesar betis orang dewasa dan peralatan untuk memproduksi petasan. Karena masih malam kondisinya gelap, maka olah TKP dilanjutkan siang ini," kata Heri, Selasa (11/5/2021).
Sementara olah TKP lanjutan, polisi menemukan beberapa barang bukti lain. Di antaranya sumbu petasan, petasan, parang hingga telepon genggam milik korban. Seluruh barang bukti langsung diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Sedangkan terkait kasus ini pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi korban yang mengalami ledakan. Rencananya pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap para saksi lain yang mengetahui kejadian tersebut.
"Yang kami periksa sementara masih dua, dia ya pelaku sekaligus korban, untuk hasilnya masih belum," jelasnya.
Sebelumnya, Senin sekitar pukul 22.30 WIB petasan meledak sebuah rumah kosong di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, yang bersumber dari petasan. 9 Orang menjadi korban, 2 di antaranya meninggal dunia dan 7 sisanya mengalami luka-luka.
Kedua korban yang meninggal dunia tersebut atas nama Mohammad Asrori (25) serta Mohammad Nuzul Ilham (21) warga Desa Sukorejo Wetan. Para korban diduga tengah memproduksi petasan secara bersama-sama untuk persiapan persyaratan lebaran 2021. (fat/fat)