Hafal 30 juz Al Qur'an jadi salah satu modal Sunarto (31) hingga terpilih imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA). Ia menghabiskan waktu 4 tahun di pesantren untuk menghafal semua ayat di kitab suci umat Islam tersebut.
Kecintaan Sunarto terhadap ilmu Agama Islam tertanam sejak kecil. Kedua orang tuanya, Sukirno (64) dan Widarsi (56) selalu membimbingnya beribadah. Menginjak kelas 2 SD, almarhum pamannya, Imron mengajarinya membaca Alquran.
Tak pelak saat tamat sekolah dasar, pria kelahiran Pemalang 16 November 1989 ini mempunyai niat kuat untuk belajar di pesantren. Kala itu, almarhum Imron mengarahkan untuk belajar di Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng, Kecamatan Diwek, Jombang.
"Keinginan saya setelah lulus SD bisa belajar hidup mandiri dan belajar ilmu agama. Saat itu belum ada bayangan menghafal Al Qur'an. Begitu masuk ke MQ Tebuireng, ternyata semuanya menghafal Al Qur'an," kata Sunarto kepada detikcom, Selasa (11/5/2021).
Di situlah ia mengenyam pendidikan formal jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) sekaligus menghafal Alquran. Bapak anak satu ini menghabiskan 4 tahun di pesantren untuk menghafal 30 juz dan 114 surat kitab suci umat muslim.
"Menghafal mulai kelas satu tsanawiyah sampai kelas satu aliyah saya hafal dan diwisuda. Melancarkan hafalan sampai kelas tiga aliyah," terang pria asal Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Diwek, Jombang ini.
Menghafal lebih dari 6.200 ayat Alquran tentu saja bukan perkara mudah. Menurut Sunarto, dirinya bisa menghafal semua wahyu Allah SWT itu dalam 4 tahun karena memulainya sejak usia remaja. Menghafal saat usia dewasa akan lebih sulit lagi.
Ia juga menggunakan metode khusus untuk penghafal Al Qur'an. Salah satunya dengan memulai hafalan dari juz 30, 29 dan 28 yang ayat-ayatnya relatif pendek. Setelah 3 juz itu dia kuasai, barulah ia melanjutkan hafalan juz 1 hingga 27.
"Ada beberapa surat yang susah dihafal, seperti Surat As Saffat. Karena ayatnya pendek-pendek, lebih susah memvisualkan tata letak ayatnya. Kalau ayatnya panjang tata letaknya mudah tervisualkan ketika menghafal," cetusnya.
Kini, memelihara hafalan Al Qur'an menjadi tantangan Sunarto. Suami Ittaqi Tafuzi (29) ini mempunyai beberapa metode agar tak satu pun ayat kitab suci luntur dari ingatannya.
Salah satunya dengan rajin mengikuti lomba musabaqah tilawatil Quran (MTQ) dan musabaqah hifzil Quran (MHQ). Oleh sebab itu, sejumlah prestasi tingkat provinsi hingga nasional ia raih sejak 2006 sampai 2011.
"Juga saya pakai untuk salat. Momen Ramadan ini tepat untuk memakai hafalan Al Qur'an saat salat tarawih. Tujuannya memasukkan hafalan ke alam bawah sadar. Contohnya Surat Alfatihah yang tak bisa kita lupakan karena selalu dibaca saat salat," jelasnya.
Hafal Alquran menjadi salah satu modal Sunarto mengikuti seleksi imam masjid di UEA. Guru madrasah aliyah dan dan instruktur tahfiz di MQ Tebuireng ini menjadi 1 dari 27 hafiz asal Indonesia yang akan dikirim ke negara kaya minyak tersebut Juni nanti.
Sunarto bakal ditugaskan menjadi imam salat lima waktu, serta khatib dan imam salat Jumat setidaknya selama 3 tahun di UEA. Dia berencana membawa serta anak dan istrinya ke negara kaya minyak tersebut. Karena pemerintah UEA sudah menyiapkan tempat tinggal, layanan kesehatan dan pendidikan untuk putrinya.
Hanya saja, hingga kini Sunarto belum mengetahui tanggal keberangkatannya ke UEA. Begitu juga dengan masjid tempatnya bertugas nanti. Karena terdapat 7 negara bagian di UEA. Yakni Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah dan Umm al-Qaiwain.