Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang terkena OTT KPK disebut menjabat Wakil Ketua DPW PKB Jatim. Namun, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah membantah bahwa Novi adalah kader partainya. Anik menyebut, Novi kader PDI Perjuangan (PDIP).
Kini, giliran DPD PDIP Jatim yang membantah bahwa Novi adalah kadernya. Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono mengatakan bahwa Bupati Novi telah diakui sebagai pengurus DPW PKB Jatim usai Musyawarah Wilayah PKB Jatim yang berlangsung pada 9 Januari 2021.
Bahkan, Novi diumumkan oleh Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah sebagai wakil ketua DPW PKB Jatim Periode 2021-2026.
"Waktu itu kita baca beritanya yang sangat luas di media bahwa Pak Novi masuk kepengurusan PKB Jatim. Oh ya sudahlah, itu pilihan politik beliau, meskipun pada waktu Pilkada Nganjuk 2018, Pak Novi diusung bersama oleh PKB, PDI Perjuangan, dan Hanura. Tapi kalau memang Pak Novi memilih PKB dan itu sudah diumumkan resmi oleh Sekretaris PKB Jatim Bu Anik Maslachah, ya monggo," ujar Deni Wicaksono dalam keterangannya yang diterima detikcom, Senin (10/5/2021).
Deni menegaskan Novi Sudah Dinyatakan Masuk Kepengurusan PKB. Dirinya menyayangkan adanya statement bahwa Novi adalah kader PDIP saat Bupati Nganjuk tersebut tersandung kasus korupsi.
Anggota DPRD Jatim ini menyebut PDIP tidak pernah berebut kader dan tidak pernah mengklaim kader.
"PDIP tidak pernah menyatakan Pak Novi sebagai kader pengurus partai. Kan PKB sudah mengumumkan sejak Januari 2021 bahwa Pak Novi adalah wakil ketua DPW PKB Jatim. Ketika partai lain sudah memasukkan seseorang itu sebagai pengurus, ya tentu tidak mungkin masuk ke PDIP," ujarnya.
Tonton video 'Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat Kena OTT KPK, Ini Profilnya!':