"Penurunan sangat terasa waktu PSBB, penurunan penjualan hampir 70 persen," kata Siou, pemilik toko Bipang Jangkar Pasuruan, Jalan Lombok, Kota Pasuruan, Minggu (9/5/2021).
Siou mengatakan, saat ini penjualan bipang Pasuruan sudah mulai naik. Ia berharap pandemi virus Corona segera berakhir sehingga penjualan kembali normal.
"Harapannya sama dengan kita semua ya, pandemi segera berakhir," ujarnya.
Perempuan generasi ketiga pembuat bipang cap Jangkar ini mengaku sempat resah bipang Pasuruan tersebut dipersepsikan layaknya bipang Ambawang yang merupakan makanan berat dari babi. Padahal bipang yang ia produksi merupakan camilan dari beras dan dijamin halal.
"Kami tahu ada isu yang kemarin Bipang Ambawang itu, kami berharap supaya orang nggak salah persepsi. Dikiranya bipang ini makanan dari babi, padahal kan tidak," tandasnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah dan Wali Kota Gus Ipul. Kunjungan tersebut membantu promosi produk yang mengalami penurunan penjualan selama pandemi virus Corona.
"Senang kami. Rasanya kami dibantu untuk promosi supaya lebih dikenal masyarakat Indonesia. Selama ini penjualan ya di Pasuruan ya. Orang datang ke toko buat oleh-oleh. Ada juga penjualan ke Surabaya dan Jakarta. Kalau luar Jawa mungkin berat di ongkos kirim," katanya.
Bipang cap Jangkar sudah dikenal sejak 1949 di Kota Pasuruan. Jajanan ini diburu warga sebagai oleh-oleh. Selain dijual di toko-toko jajanan, banyak penjual menawarkan bipang secara on line.
Lihat juga Video: Mendag Klarifikasi Pidato Jokowi Promosikan Bipang Ambawang
(iwd/iwd)