.webp)
Dalam data yang diterima detikcom dari Satgas COVID-19 Jatim pada Kamis (6/5) malam, tercatat bahwa total kasus positif COVID-19 mencapai 149.214.
Dari total kasus tersebut, ada 136.673 atau 91,60 persen yang dinyatakan sembuh. Sisanya 10.819 atau 7,25 persen pasien meninggal dunia.
Di Jatim tidak ada zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi penyebaran COVID-19. Namun juga tidak ada zona hijau atau wilayah yang tidak terdampak COVID-19.
Sedangkan untuk zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19, ada di 27 kabupaten/kota. Yakni di Kabupaten Kediri, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Kediri, Sidoarjo, Madiun, Kota Pasuruan, Kota Malang, Nganjuk, Ngawi, Kota Batu, Trenggalek, Ponorogo, Magetan, Kota Blitar, Blitar, Kota Madiun, Pacitan, Jombang, Tulungagung, Kota Probolinggo, Jember, Gresik, Banyuwangi, Situbondo, Mojokerto dan Tuban.
Lalu zona kuning atau wilayah dengan penularan COVID-19 rendah ada di 11 kabupaten dan kota. Yaitu di Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Lumajang, Bojonegoro, Bangkalan, Lamongan, Pasuruan dan Malang.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, pemerintah mengambil langkah ekstra waspada, meski penularan COVID-19 terus melandai. Salah satunya dengan larangan mudik 2021.
Sebab, pengalaman tahun lalu, setiap libur panjang selalu diiringi dengan peningkatan kasus Corona.
"Secara umum masyarakat telah dilarang untuk melakukan mudik lebaran. Dan bagi ASN ini larangan merupakan penegasan karena ada sanksi yang menyertainya jika dilanggar. Mohon kita bisa sama-sama legowo mematuhi larangan mudik ini," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, beberapa waktu lalu. (sun/bdh)
