Seniman Surabaya Protes Dugaan Penyimpangan Anggaran Disbudpar Jatim

Seniman Surabaya Protes Dugaan Penyimpangan Anggaran Disbudpar Jatim

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 07 Mei 2021 12:42 WIB
Seniman Surabaya Gelar Aksi Protes Dugaan Penyimpangan Anggaran Disbudpar Jatim
Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya - Sejumlah seniman tergabung dalam Koalisi Seniman Surabaya menggelar aksi 'Surabaya Gugat' di depan Gedung Negara Grahadi, Jumat (7/5/2021). Aksi ini memprotes dugaan penyimpangan anggaran yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim.

Puluhan seniman ini mengawali aksi dengan arak-arakan dari Balai Pemuda Surabaya menuju Gedung Negara Grahadi. Di Grahadi, para seniman menggelar aksi seni bertajuk otak sampah.

Koordinator Aksi Surabaya Gugat, Slamet Gaprax memaparkan aksi ini terjadi karena rutinitas program apresiasi seniman melalui tali asih dan penghargaan yang saban tahun diberikan Pemprov Jatim, tak lagi dilakukan.

Dalam sejarahnya, Gubernur Jawa Timur yang masih dijabat Imam Utomo bersama salah satu tokoh Seniman Surabaya almarhum Bambang Sujiyono, menjelang Lebaran Idul Fitri 2021 pernah menggagas program yang pada akhirnya menjadi tradisi atau rutinitas hingga sekarang. Program tersebut yakni Tali Asih dan Penghargaan Seniman Jawa Timur.

Tradisi atau program ini ditetapkan melalui APBD hingga saat ini. Gaprax mengatakan program ini merupakan wujud apresiasi dan kepedulian Gubernur atas dedikasi, prestasi, dan kontribusi seniman memajukan kebudayaan Jatim.

Namun beberapa tahun terakhir, kebijakan ini berubah sejak pergantian Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Jatim yang baru.

"Proses atau mekanisme menjadi tidak fair dan syarat kepentingan (KKN) dan tidak mengindahkan kesepakatan sebagai ikatan moral pada proses atau mekanisme yang selektif, bergilir, obyektif, transparan dan berbagi," kata Gaprax di Surabaya.

Gaprax mengatakan para seniman menduga ada sebuah konspirasi besar yang 'politis' untuk mematikan peran Dewan Kesenian Surabaya (DKS)yang sejak awal menggagas program ini.

"Patut diduga atau diindikasikan sebagai niat penyimpangan dalam pengelolaan anggaran Tali Asih atau sekarang telah dubah namanya menjadi Apresiasi Seniman
Jawa Timur. Patut diduga atau diindikasikan sebagai sikap yang melecehkan Seniman dan Budayawan Surabaya karena memposisikan sebagai kaum dhuafa atau pengemis yang
cukup disantuni dengan uang senilai bantuan pada fakir miskin dan sembako ala kadarnya," imbuhnya.

Seniman Surabaya Gelar Aksi Protes Dugaan Penyimpangan Anggaran Disbudpar JatimSeniman Surabaya Gelar Protes Dugaan Penyimpangan Anggaran Disbudpar Jatim/ Foto: Hilda Meilisa Rinanda

Koalisi Seniman Surabaya mengecam dengan menyuarakan tiga tuntutan, yakni:

1. Mencopot dan mengganti Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa
Timur saat ini dengan Kepala Dinas yang baru karena tidak cakap dan tidak punya
empati serta kepedulian pada Seniman dan Budayawan, mengingat dalam kondisi COVID-19 yang aktifitas kesenian masih sangat dibatasi.

2. Mengusut tuntas indikasi konspirasi dan penyelewengan pengelolaan anggaran
Apresiasi Seniman Jawa Timur secara transparan dan akuntable.

3. Mengembalikan lagi marwah Apresiasi Seniman Jawa Timur sebagai bentuk
penghargaan Gubernur kepada Seniman dan Budayawan melalui proses atau mekanisme yang kredibel dengan melibatkan Dewan Kesenian Kota.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.