Kasatreskrim Polres Pacitan AKP Juwair mengatakan dua penjaga rumah tak berani menghentikan aksi tersebut. Sebab, ada belasan orang yang mendatangi rumah hendak membantai anjing-anjing tersebut.
"Jadi sesuai keterangan penjaga rumah yang mengetahui peristiwa itu, kan penjaga rumah itu sekaligus menjaga anjing dan memberi makan, ada 2 orang mengetahui peristiwa itu," kata Juwair saat dihubungi detikcom di Surabaya, Senin (3/5/2021).
Juwair mengatakan ada 15 orang yang datang membawa kayu. Namun, yang melakukan pembantaian anjing sekitar 5 hingga 6 orang.
"Cuma massa itu banyak sekitar 15 orang, tapi yang melakukan eksekusi itu sekitar 5 atau 6 orang. Sehingga untuk melawan massa, penjaga anjing itu tidak berani," tambahnya.
Sebelumnya, Juwair mengatakan saksi menyebut aksi pembantaian ini dilakukan dengan sadis.
"Keterangannya itu dipukuli pakai kayu setelah itu dimasukkan di dalam lubang, di situ kebetulan ada lubang di depan rumah itu bekas pohon yang dicabut. Di situ ada lubang yang cukup besar, ditimbun lah di situ kemudian dibakar karena ada kayu-kayu. Di situ sekaligus kayu yang dibuat memukul itu dibakar juga," imbuh Juwair.
Juwair membeberkan pemilik anjing tinggal di Desa Watukarung. Sedangkan anjing-anjing itu tidak tinggal dengan tuannya. Anjing-anjing berada di sebuah rumah di Kelurahan Sidoharjo dan dijaga orang lain.
Informasi belasan anjing dibantai ini berawal dari unggahan akun Instagram. Antara lain berisi tiga foto terkait kejadian mengerikan itu. Dua foto anjing hidup dan satu lainnya gambar bangkai anjing.
Entah bagaimana ceritanya, konon satu di antara anjing tersebut menggigit kambing milik warga. Kejadian itu diduga menjadi pemicu aksi pembantaian terhadap binatang buas yang belum semuanya berusia dewasa.
(hil/fat)