"Betul atas nama Sukinem meninggal dunia, sudah dimakamkan," ujar Kepala Desa Plumpung Jaelani Wahyudiarto saat dikonfirmasi detikcom, Senin (3/5/2021).
Meninggalnya Sukinem, kata Jaelani, saat dinyatakan sehat oleh dokter Puskesmas Plaosan. Korban pulang dari Puskesmas Plaosan Minggu (2/5) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kemarin itu korban sudah pulang dan dinyatakan sembuh oleh puskesmas. Tapi hari Minggu-nya meninggal dunia," kata Jaelani.
Jaelani mengaku berdasarkan keterangan adik korban, selama ini sebelum mengalami keracunan kondisi badan Sukinem kurang sehat. "Memang menurut adiknya selama ini sudah agak kurang fit (Badannya) gitu ceritanya," ungkapnya.
Hingga kini usai mengalami keracunan, kondisi semua warga kembali sehat. Total korban yang keracunan 60 orang. "Yang 59 warga kembali sehat, yang meninggal satu orang," tandasnya.
Sebelumnya, 100-an warga mengikuti bukber Masjid An-Nur Desa Plumpung, Selasa (27/4). Namun, warga baru merasakan gejala keracunan nasi bungkus berupa ayam bakar dan nasi, Rabu (28/4) sekitar pukul 15.30 WIB. Warga yang keracunan diketahui saat salah satu warga mengalami muntah berak (Muntaber). Rupanya, warga lain juga mengalami hal yang sama.
Dari 60 korban keracunan massal, 48 orang yang menjalani perawatan dan 12 orang rawat jalan di rumah. 48 Orang dirawat di tiga lokasi berbeda, yakni Puskesmas Plaosan, Poncol dan klinik Desa Plumpung. Sementara polisi tengah melakukan penyelidikan keracunan massal di Magetan tersebut. Sampel makanan berupa nasi bungkus lauk ayam bakar telah diamankan. (fat/fat)