Larangan mudik tak menyurutkan perantau yang sudah lama berada di Pulau Bali. Mereka tetap melakukan tradisi setahun sekali ini, meski bahaya pandemi COVID-19 terus berlanjut hingga saat ini. Mereka pun akhirnya nekat pulang kampung, sebelum masa berlaku penyekatan larangan mudik 2021 diberlakukan oleh pemerintah.
Pantauan detikcom di Pelabuhan Ketapang, Senin (3/5/2021), banyak kendaraan roda dua turun dari kapal yang sandar di dermaga. Adapula kendaraan roda empat, namun tak sebanyak kendaraan roda dua. Kapal-kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali ini juga terlihat penuh, sebelum melakukan bongkar muat.
Pemudik yang nekat ini sengaja melakukan perjalanan pada malam hari. Mereka sengaja menghindari terik matahari, jika melakukan perjalanan pada siang hari. Selain itu, mereka melakukan perjalanan pada malam hari untuk menghindari kegiatan aparat yang mulai melakukan penyekatan.
"Ya tetap nekat meski larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah. Saya dari Tegal mau pulang. Sudah 5 tahun saya ada di Bali. Dan setiap tahun saya pulang," ujar Rangga, pemudik asal Tegal kepada detikcom.
Selama perjalanan dari Denpasar, kata Rangga, kondisi jalan sangat sepi. Berbeda dengan pada mudik sebelum pandemi berlangsung.
"Sepi banget. Berangkat jam 2 Wita dari Bali. Makanya bisa cepet ke Gilimanuk tadi," tambahnya.
Rangga mengaku akan istirahat di beberapa tempat di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dia memprediksi akan tiba di kampung halamannya sebelum tanggal 6 Mei.
"Jadi nanti bisa sampai ke rumah sudah tidak kuatir lagi. Minta doanya ya?" harap Rangga.
Sementara PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang terus melakukan sosialisasi larangan mudik lebaran 2021. Diperkirakan gelombang pemudik masih terus terjadi seiring dengan masih tersisa waktu tiga hari jelang pelaksanaan penyekatan oleh petugas.