Bentuk minuman Pleret, bola-bola dari tepung beras yang dalamnya diisi gula merah. Lalu kuahnya air santan yang telah dimasak dengan daun pandan. Sirupnya dibuat dari gula aren yang dicairkan. Rasanya gurih dan menyegarkan.
Sayangnya, keberadaan Pleret mulai tergeser oleh beragam minuman modern. Mereka yang mencari Pleret kebanyakan orang generasi lama. Atau pemudik asli Blitar yang rindu minuman khas asalnya.
Pleret memang nyaris tak bisa dijumpai di kota lain. Proses pembuatannya yang rumit dan bahan yang relafif mahal, membuat kaum millenial enggan untuk membudayakan sebagai usaha di lain daerah.
Namun tidak dengan Supriyadi. Pemilik Friend Reborn Cafe di Jalan Kalibrantas ini, justru ingin membangkitkan lagi keberadaan minuman legend ini. Caranya, dia kombinasikan Pleret dengan menambahkan cita rasa buah kurma di dalamnya.
![]() |
"Saya ingin Pleret kembali jadi minuman legend andalan anak muda. Makanya ini momen mengenalkan kembali Pleret tapi saya kombinasi. Jadi santannya saya ganti susu murni dan cairan gula aren, saya ganti sari kurma," paparnya, Senin (26/4/2021).
Tak hanya itu. Supri juga menambahkan irisan buah kurma dan dawet dalam Pleret, sehingga isian tambah kaya dan berwarna menarik. Menurut Supri, es Pleret kurma ini menjadi minuman segar dan menyehatkan untuk berbuka puasa.
"Lebih menyehatkan juga ya. Karena sirupnya dari buah kurma yang kami blender. Dan santan yang diganti susu segar selain rasanya lebih gurih juga rendah kolestrol," tambahnya
Riski, seorang pelanggan yang berbuka puasa di Friend Reborn menjadi tertarik memesannya. Selama ini, diakuinya jarang sekali minum es Pleret kurma yang dijajakan pedagang di sekitar Alon-Alon Kota Blitar.
"Setelah nyoba ini (es Pleret kurma) rasanya beda Jadi kekinian saja dan lebih nikmat. Kuah susunya terasa lebih gurih dan tentu ini lebih sehat untuk berbuka puasa," pungkasnya.
(fat/fat)