Di Petilasan Syekh Subakir Ada Prasasti Kerajaan Kadiri

Di Petilasan Syekh Subakir Ada Prasasti Kerajaan Kadiri

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 22 Apr 2021 10:23 WIB
Menengok Petilasan Syekh Subakir, Ulama Sebelum Wali Songo yang Diziarahi Semua Agama
Prasasti di Makam Syekh Subakir Blitar (Foto: Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Makam para ulama di Nglegok, Blitar, ini diyakini sudah ada, jauh sebelum ada Wali Songo. Karena Syekh Subakir diutus oleh Sultan Muhammad I dari Kekaisaran Ottoman di Turki pada tahun 1404 M.

Begitu juga keempat muridnya yang dari cerita tutur, meneruskan syiar Islam di kawasan Nglegok. Yakni Syekh Badruddin, Syekh Badruz Zam'an dan Syekh Badrul Alim dan Syech Marzuki.

Sementara, Agus Hermawan dan Roko Patria Jati dalam jurnal 'Studi Islam Nusantara' (2019) menyebut, era Wali Songo menandai akhir dari era Hindu-Budha di Nusantara. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam dan pendirian kerajaan Islam di Jawa. Mulai Kesultanan Cirebon (1430 - 1666), Kesultanan Demak (1500 - 1550), Kesultanan Banten (1524 - 1813 ), atau Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta.

Namun menariknya, sebuah batu andesit berupa prasasti dipasang sebagai nisan di makam Syekh Badruddin menunjukkan angka tahun yang jauh lebih tua. Prasasti berupa inskripsi itu dalam aksara dan bahasa Jawa Kuno itu tertulis angka 1130 Saka atau 1208 Masehi.

Berikut inskripsi dari hasil pembacaan Arlo Griffith

1330
dhibhutabhava
krtalan

Tonton juga Video: Alasan Ustaz Maaher Dimakamkan di Samping Makam Syekh Ali Jaber

[Gambas:Video 20detik]



Kalimat baris kedua merupakan sengkalan, yang jika dirangkai memuat angka 1157/1158 Saka. Setara 1235/1236 Masehi. Kalimat dhibhutabhava ditafsirkan memiliki makna "keberadaan (Hanya di dalam) pikiran". Sedangkan kalimat krtalan memiliki arti "dan dibuat"

"Kemungkinan tahun 1235/1236 Masehi itu tahun pembuatan prasasti. Sedangkan tahun 1208 merupakan tahun terjadinya peristiwa yang diabadikan dalam prasasti," terang pengamat sejarah, Ferry Riyandika kepada detikcom, Kamis (22/4/2021).

Menurut Ferry, jika benar prasasti itu dibuat pada tahun 1235/1236 Masehi berarti prasasti itu dibuat pada Masa Kerajaan Kadiri Raja Srengga/ Kertajaya, masa Kerajaan Kadiri akhir.

Menengok Petilasan Syekh Subakir, Ulama Sebelum Wali Songo yang Diziarahi Semua AgamaMenengok Petilasan Syekh Subakir/ Foto: Erliana Riady

"Masanya 11 tahun lebih muda dari Candi Palah atau Penataran.Tapi masih sezaman rajanya. Kalau Palah nama kuno dari Candi Penataran dilihat dari prasastinya bertahun 1197 Masehi," ungkap guru sejarah kelahiran Blitar yang bertugas Magetan ini.

Ferry menilai, ada dua kemungkinan mengapa prasasti itu dipasang sebagai nisan di makam Syekh Badruuddin di Sentono Dowo. Pertama, sengaja dipasang karena memiliki huruf seperti Arab. Akhirnya dibuat nisan salah satu murid Syech Subakir. Kedua, memang inskripsi di tempat karena kuno mirip nisan di aku (Diyakini dari cerita tutur) dan melihat keletakan dekat petilasan Syekh Subakir sebagai muridnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.