Hari pertama puasa Ramadhan 2021, proses vaksinasi COVID-19 tetap digelar. Di Kota Surabaya sendiri, animo peserta vaksin masih sangat tinggi.
Apalagi MUI menyatakan jika melakukan vaksin tidak akan membatalkan puasa. Pada fatwa MUI No 24 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah di Bulan Ramadan dan Syawal Tahun 1442 H, puasa Ramadhan harus dijalankan sebagai ikhtiar untuk mengatasi wabah COVID-19. Ikhtiar itu, bisa dilakukan secara lahir dan batin.
Ikhtiar lahir dengan terus menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan ibadah, seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Demikian juga vaksinasi sebagai upaya mewujudkan herd immunity.
Seperti di Sentra Vaksinasi BUMN di Grand City Mal, Surabaya. Peserta dari pegawai BUMN se-Jatim masih banyak yang mengikuti proses vaksinasi.
Dari pantauan detikcom, di get entry HC Center animo peserta tinggi. Di antrean registrasi ulang terlihat banyak peserta mengantre berdiri dan juga duduk menunggu dipanggil untuk ke meja 1 sebelum divaksinasi.
Salah satu pegawai BUMN Gresik Kusnul Yachin (53) sudah mempersiapkan diri sebelum divaksin. Apalagi vaksin sudah ditetapkan tidak membatalkan puasa pertamanya.
Simak Video "Kemenkes: Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa Ramadhan":
"Masih tetap semangat, sebelum divaksin tidur yang cukup dan sahur makanan yang bergizi biar ndak lemes. Nggak membatalkan puasa juga, tetap semangat vaksin meskipun puasa," kata Yachin kepada detikcom, Selasa (13/4/2021).
Sama halnya dengan pegawai PT Semen Indonesia Logistik, Gresik, Indarwati (43). Saat vaksin pertama ini dirinya tidak merasakan apa-apa meski sedang puasa.
"Biasa nggak sakit, nggak lemes, kondisi lagi fit. Vaksin dosis pertama ini tidak membatalkan puasa. Jadi, tetap semangat puasa," ujarnya.
Pegawai PT Pupuk Indonesia Gresik, Refi Budi Zein (24) mengaku usai divaksin dirinya sempat merasa dingin tubuhnya. Namun kondisi ini tidak menjadi alasan untuk membatalkan puasa.
"Pertama agak ngeri, karena belum pernah vaksin sebelumnya, pas habis disuntik kerasa dingin. Kuat saat disuntik, nggak kerasa apa-apa. Juga nggak batalin puasa. Saya sudah cari info sebelum vaksin," jelasnya.
Sementara di RSUD dr Soewandhie, seorang lansia tetap semangat melakukan vaksin COVID-19 kedua. Martini (64) tidak membatalkan puasanya dan tidak merasakan gejala apa-apa usai disuntik.
"Vaksin kedua, tetap puasa, kan boleh vaksin pas puasa, ndak batal juga. Ndak sakit pula dan tiddak ada gejala," tutupnya.