Mendata jumlah rumah mengalami kerusakan menjadi 1.697 unit, dari sebelumnya ditotal hanya 472 unit saja. Dari jumlah itu, sebanyak 878 rumah mengalami kerusakan ringan, 392 rumah rusak sedang, dan 427 rumah rusak berat.
"Untuk jumlah sekolah mengalami kerusakan juga bertambah menjadi 15 sekolah, begitu juga tempat ibadah jumlah total mengalami kerusakan sebanyak 30 unit. Dan fasilitas umum menjadi 13 unit," ujar Plt Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Minggu (11/4/2021).
Sadono mengaku, Tim Reaksi Cepat telah diterjunkan untuk melakukan pendataan dampak gempa Malang, yang terus terjadi gempa susulan hingga pagi tadi.
"Untuk dampak gempa susulan terjadi pagi tadi, masih dilakukan upaya pemetaan," akunya.
Keterbatasan jumlah personel menjadi kendala, karena cakupan wilayah terdampak gempa cukup luas. Selain itu, akurasi data menjadi prioritas. "Salah satu kendala adalah informasi belum valid, karena kondisi panik," tegas Sadono.
Sementara Pemkab Malang telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi. Tim gabungan BPBD, TNI, Polri datang ke lokasi terdampak gempa bumi untuk melakukan penanganan darurat bencana.
"Laporan sementara, pengungsian mandiri dilakukan di wilayah Ampelgading dan Tirtoyudo," ungkap Sadono.
Sementara Stasiun Geofisika Malang mencatat adanya gempa susulan pasca gempa bumi M 6.1 berpusat di 90 KM barat daya Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021).
"Catatan kami, terjadi 10 kali gempa susulan, termasuk dua gempa bumi tadi pagi. Pusat gempa bumi sama," ujar Kepala Stasiun Geofisika Malang terpisah.
(fat/fat)