Dampak Siklon Tropis Seroja, Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Jatim

Dampak Siklon Tropis Seroja, Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Jatim

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 06 Apr 2021 12:02 WIB
Nelayan duduk menatap ombak di pinggiran Pantai Pondok Perasi Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (16/12/2020). Sebagian besar nelayan di daerah tersebut tidak melaut karena imbauan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, yang menyatakan kondisi cuaca NTB untuk tiga hari ke depan berpotensi terjadi gelombang tinggi yang mencapai 1 hingga 2 meter atau lebih di perairan selat Lombok bagian utara dan selatan. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.
Ilustrasi gelombang tinggi/Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Surabaya - BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi yang terjadi di wilayah Jatim. BMKG meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

Gelombang tinggi ini terjadi karena dampak Siklon Tropis Seroja (989 hPa) di Perairan Pulau Sawu, Nusa Tenggara Timur. Meskipun tidak terjadi di perairan Jatim, namun dampak dari siklon Seroja bisa dirasakan hingga perairan Jatim.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 20 knot," ungkap Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Prasetyo Umar secara tertulis di Surabaya, Selasa (6/4/2021).

"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 45 knot. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," imbuhnya.

Prasetyo menyebut hal ini berdampak pada terjadinya gelombang tinggi di sejumlah perairan Jatim.

Bagi nelayan yang akan beraktivitas, BMKG mengimbau agar selalu waspada. Imbauan ini juga diberikan BMKG kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai yang berpotensi gelombang tinggi.

"Mohon diperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran, Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Fiber (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.0 m), hingga Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)," tambahnya tertulis.

Sementara itu, Prasetyo juga memberi catatan jika keberadaan awan cumulonimbus yang luas dan gelap bisa menambah kecepatan angin dan tinggi gelombang.

Berikut wilayah yang berpotensi gelombang tinggi 1,25 hingga 2,5 meter :

1. Perairan Kalteng bagian timur
2. Perairan Kepulauan Kangen
3. Laut Jawa bagian barat Masalembo
4. Laut Jawa bagian timur Masalembo
5. Selat Madura bagian barat
6. Selat Madura bagian timur
7. Perairan Gresik-Surabaya
8. Perairan kepulauan Sapudi.

Sedangkan wilayah yang berpotensi gelombang tinggi 2,5 sampai 4.0 meter :

1. Laut Jawa bagian utara Bawean
2. Perairan Tuban-lamongan
3. Laut Jawa bagian selatan Bawean
4. Perairan Utara Madura.

Lalu, wilayah yang berpeluang gelombang tinggi 4 hingga 6 meter :

1. Perairan selatan Jatim
2. Samudra Hindia Selatan Jatim

Lihat juga Video "BMKG: Siklon Seroja Dikhawatirkan Picu Gelombang Mirip Tsunami":

[Gambas:Video 20detik]



(hil/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.