Aneka olahan lobster ditampilkan dalam festival yang digelar selama dua hari mulai Sabtu (3/4). Ada lobster bakar, lobster saus padang, lobster cheese cream, hingga lobster berbumbu kari.
"Rasanya mantul. Enak banget. Yang berbumbu kari ini saya suka," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri acara tersebut, Minggu (4/4/2021).
Bupati Ipuk menjelaskan, festival lobster ini digelar untuk mengangkat kekayaan laut yang ada di Banyuwangi, lobster salah satunya. Kabupaten Banyuwangi telah dikenal dengan wisata pantainya. Salah satunya, Pantai Mustika yang memiliki lansekap cantik dan dikenal sebagai sentra kuliner lobster.
Pantai Mustika terletak di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Lokasinya tak jauh dari Pantai Pulau Merah, sekitar 3 km ke arah barat.
Baca juga: Melihat Festival Kampung Jahe di Banyuwangi |
"Festival ini bukan sekadar event pariwisata, namun lebih dari itu. Kami ingin mengenalkan kekayaan laut kita, lobster salah satunya. Kami ingin mengenalkan bahwa Banyuwangi mampu menghasilkan lobster yang berkualitas ekspor," kata Ipuk.
Pantai di pesisir Selatan Banyuwangi dikenal sebagai salah satu penghasil lobster yang berkualitas tinggi. Lobster yang ditampilkan dalam festival ini adalah hasil tangkapan nelayan setempat.
Lobster-lobster dari Banyuwangi juga telah rutin diekspor ke Singapura, Malaysia, dan Taiwan dari pintu Bandara Banyuwangi.
Bupati Ipuk menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan Kepala Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Bangsring, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sejumlah rencana mendukung pengembangan lobster bakal digeber. Salah satunya dukungan dari KKP untuk membikin Lobster Center di Banyuwangi sebagai sentra penelitian dan pengembangan lobster.
"Konsepnya eduwisata lobster, mulai dari riset, konservasi, penyuluhan, budidaya, edukasi, dan lainnya akan ada di lobster center. Dukungan KKP sangat luar biasa dan kami berharap bisa segera dikolaborasikan untuk direalisasikan," papar Ipuk.