Empat orang maestro gandrung Siti Astutik, Gandrung Temuk, Gandrung Sunasih dan Gandrung Holipah turun gunung menggelar pelatihan Sinden Using. Puluhan remaja putri belajar cara bersinden Using, untuk melestarikan kesenian tradisional Banyuwangi.
Kegiatan baru digelar pertama kali digelar di pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Selasa (30/3/2021). Selain para maestro Gandrung dan seniman, tampak Ketua Dewan Kesenian Blambangan, Hasan Basri dan Kepala Disbudpar Banyuwangi, M Yanuar Bramuda berada di antara puluhan orang yang memenuhi pelinggihan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengatakan, para sinden muda ini diharapkan berkontribusi melestarikan budaya dan seni. Pemkab Banyuwangi selalu berkomitmen dalam memberikan perhatian khusus kepada seni dan budaya Banyuwangi.
"Tentu mereka generasi muda Banyuwangi yang akan meneruskan seni dan budaya Banyuwangi. Kami ingin memfasilitasi nya," ujarnya kepada wartawan.
Tak hanya itu, Ipuk mengharapkan ke depan sinden bisa menjadi sebuah budaya populer yang digemari para generasi muda. Jadi tak hanya berhenti di panggung-panggung kesenian saja. Nyanyian dari para sinden jika bisa, juga harus terkenal di platform media sosial populer seperti YouTube, Instagram atau Tik Tok yang kini menjadi kiblat popularitas generasi muda.
"Kenapa KPop yang sebenarnya juga tidak banyak orang yang mengerti artinya bisa begitu populer. Kita bisa seperti itu selagi kita terus mengikuti perkembangan zaman,"imbuhnya.
Ipuk pun optimis sinden bisa menjadi budaya populer baru di Banyuwangi. Asalkan bisa dikemas dengan cara yang tepat. Dia menggambarkan seperti budaya gandrung.