Warga Kecamatan Nglegok ini mengaku dengan sadar mencabuli dan menyetubuhi 6 anak di desanya. Nafsu birahinya yang tinggi tak bisa disalurkan dengan sang istri yang kerap memberikan penolakan.
Namun ketika dihadirkan saat rilis di Mapolresta Blitar, MYD mengaku sudah menjadi korban pelecehan seksual saat masih kecil. Pelecehan itu terjadi ketika dia berada di dalam sebuah musala usai jemaah salat isya.
"Saya waktu kecil juga digitukan sewaktu di musala. Sudah umum (sodomi) kayak gitu. Pas tidur musala tiba-tiba sudah ada orang di atasnya, disuruh ngempit. Semua orang juga sudah tahu. Sudah umum buanyak yang melakukan," ucap MYD di depan wartawan, Senin (29/3/2021).
Sampai saat ini, masih enam bocah perempuan yang melapor menjadi korban pencabulan dan persetubuhan predator anak ini. Namun pihak kepolisian menduga, tidak menutup kemungkinan jumlah korban persetubuhan akan bertambah.
"Saya sudah merasa kalau akan tertangkap. Saya pasrah, karena saya yakin ini jalan saya untuk taubat di dalam penjara," imbuhnya.
Jika pelaku sudah menjadi korban pelecehan seksual sejak masih bocah, apakah dia juga melakukan hal serupa kepada bocah-bocah lelaki di desanya?
"Gak sampai begitu (sodomi). Hanya saya suruh oral saja. Tapi gak ingat berapa jumlahnya. Kalau yang saling sayang hanya satu, ya sudah sampai tua umurnya," jawab dia dengan suara lirih.
Lihat juga video 'Begini Pengakuan Guru Ngaji di Cianjur yang Cabuli 5 Muridnya':
(sun/bdh)