Kisah Arca Joko Dolog, Ditemukan Penjajah Tapi Gagal Dibawa ke Belanda

Urban Legend 2021

Kisah Arca Joko Dolog, Ditemukan Penjajah Tapi Gagal Dibawa ke Belanda

Amir Baihaqi - detikNews
Senin, 29 Mar 2021 10:54 WIB
joko dolog
Arca Joko Dolog (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Nama aslinya adalah Arca Budha Mahasobhya. Namun patung yang terletak di Jalan Taman Apsari, Surabaya itu lebih dikenal oleh warga Surabaya dengan sebutan Arca Joko Dolog.

Lokasi Arca Joko Dolog termasuk strategis. Sebab berada persis di tengah Kota Surabaya tepat di belakang Taman Apsari atau seberang Gedung Negara Grahadi.

Arca Joko Dolog sendiri dinaungi joglo dan dikelilingi pagar. Tiga pohon beringin besar membuat suasana semakin asri dan rimbun.

Di dalam kompleks, tepat di depan arca, terdapat plakat yang memuat keterangan singkat mengenai Arca Joko Dolog. Adapun keterangan itu ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

joko dologArca Joko Dolog (Foto: Amir Baihaqi)

Arca itu sendiri ditemukan oleh penjajah Belanda di Desa Bejijeng, Trowulan, Mojokerto pada tahun 1812. Kemudian pada tahun 1917, arca direncanakan akan diangkut ke Negeri Belanda.

Namun rencana itu gagal karena suatu hal. Karena hal itu, arca kemudian ditaruh di Jalan Apsari hingga saat ini.

Sugianto, juru kunci Arca Joko Dolog mengatakan arca tersebut rencananya akan dibawa ke Negeri Belanda. Namun karena ada gangguan teknis, arca tersebut urung dibawa ke Negeri Kincir Angin.

"Iya mau dibawa ke Belanda dengan kapal. Tapi gagal menurut ceritanya juru kunci dahulu. Waktu itu kalau gak salah kapal yang akan membawanya gagal berangkat," terang Sugianto kepada detikcom, Senin (29/3/2021).

Karena gagal dibawa ke Belanda, lanjut Sugianto, arca kemudian ditaruh saja di pinggir sungai tepat di belakang Gedung Negera Grahadi. Dan kemudian dipindah di Jalan Taman Apsari.

"Gak bisa dibawa ke Belanda kemudian ditaruh di pinggir kali. Terus ditaruh di Apsari hingga sekarang ini. Karena di situ waktu dulu jadi tempat pemujaan," terang Sugianto.

Menurut Sugianto, areal tempat Arca Joko Dolog ditempatkan sempat mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi itu meliputi pembangunan joglo dan pavingisasi.

"Iya beberapa kali. Kalau joglo itu mulai tahun 1997. Kemudian menyusul pavingisasi dan lainnya. Renovasi itu diinisiasi para pengunjung dan masyarakat," tandas Sugianto. (iwd/iwd)