Wanita itu yakni Farhiyatun Naini (37), warga Kelurahan Ditotrunan, Kota Lumajang. Di rumah berukuran 6/4 meter, ia tinggal bersama suaminya Ahmad Dani (46) serta tiga anaknya.
Farhiyatun ingin menjual ginjal lantaran terlilit utang. Selain itu, keluarganya juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga ia nekat menawarkan ginjal di grup WhatsApp.
Selain punya utang ke bank, ia juga mengaku memiliki utang ke teman-temannya. Apalagi setelah usaha laundry miliknya sepi, sehingga ingin menjual ginjal.
"Mau dapat uang dari mana untuk bayar utang sama kebutuhan keluarga," ujar Farhiyatun kepada detikcom, Rabu (24/3/2021).
Farhiyatun juga mengaku, keluarganya tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah. Baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH) maupun sejumlah bantuan sosial lainnya. Ia mengaku sempat mengajukan bantuan UMKM namun ditolak lantaran memiliki tanggungan di bank.
"Saya gak dapat bantuan sosial yang berupa PKH atau yang lainnya. Sempat mengajukan Banpres UMKM tapi ditolak karena punya tanggungan di bank," imbuhnya.
Lurah Ditotrunan, Sudarwi membenarkan bahwa keluarga Farhiyatun tak masuk dalam data penerima bantuan. Sebab tidak melapor ke RT maupun RW saat pendataan. Kini, Farhiyatun dan keluarganya hanya bisa pasrah dan berharap bantuan dari pemerintah.
"Kemungkinan keluarga ini tidak berkomunikasi dengan RT maupun RW karena yang saya tahu yang belum dapat bantuan dari RT maupun RW," ujar Sudarwi. (sun/bdh)