Khofifah mengaku bangga karena prestasi ini ditorehkan saat Jatim masih berjibaku dengan COVID-19. Menurut Khofifah, hasil ini merupakan buah kerja keras siswa, kepala sekolah, guru, orang tua, serta pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas. Meskipun, selama setahun terakhir, proses belajar mengajar dilakukan melalui daring, tanpa tatap muka.
"Tahun lalu, Jawa Timur juga menempati peringkat pertama dengan jumlah siswa lolos tertinggi secara nasional. Namun demikian, angka tahun ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2020 lalu jumlah siswa yang diterima tahun lalu sebanyak 13.803 siswa. Sedangkan tahun 2021 sebanyak 16.998 siswa. Ini prestasi luar biasa dan harus kita syukuri," kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima detikcom di Surabaya, Selasa (23/3/2021).
Khofifah berharap prestasi ini mampu diiringi berbagai prestasi lainnya saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi nanti. Khofifah juga meminta para siswa yang belum lolos untuk tidak berkecil hati atau putus asa. Karena masih ada jalan lain untuk masuk PTN dengan mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang akan digelar April.
"Saya yakin yang hari ini belum lolos, saat SBMPTN mendatang akan lulus atau lewat jalur mandiri universitas. Syaratnya, tetap semangat, pantang menyerah, optimistis, dan terus berdoa," imbuhnya.
"Alhamdulillah, melalui pendampingan yang intensif oleh para guru dan komunikasi yang efektif antara sekolah dengan para orang tua, siswa-siswi Jawa Timur kembali menunjukkan prestasi yang membanggakan pada tahun ini," ujar Wahid.
Wahid juga meminta para guru terus bekerja keras untuk mendampingi siswa-siswinya yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk PTN melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang akan dilaksanakan April 2021.
Sebelumnya, pengumuman SNMPTN ini berlangsung pada Senin (22/3/2021) pukul 15.00 WIB. Hasilnya, ada 110.459 orang yang lolos. Sedangkan dsri data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), jumlah pendaftar dari Jatim sebanyak 85.146 dan jumlah peserta diterima sebanyak 16.998, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 19,96 persen.
Lalu, peringkat kedua diduduki Provinsi Jawa Barat dengan jumlah pendaftar sebanyak 93.612 dan jumlah diterima sebanyak 10.715, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 11,45 persen.
Sementara peringkat ketiga ditempati Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah pendaftar sebanyak 70.910 dan jumlah diterima sebanyak 8.100, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 11,42 persen.