"Yank, Aq pergi," tulis SC diakhiri kata istrimu dalam surat tersebut.
Entah apa yang merasuki SC hingga nekat memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Padahal, SC terlihat harmonis selama menikah dengan suaminya, Rudi Sudarwanto (45).
Keduanya tinggal bersama orang tua Rudi di Dusun Blobo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. "Semua terlihat baik-baik saja, tidak pernah terdengar mereka bertengkar," kata Ketua RW setempat, Aminudin saat dikonfirmasi, Minggu (21/3/2021).
Secarik kertas ditemukan tak lama setelah SC pergi meninggalkan rumah, Kamis (18/3/2021) malam. Tak seorang pun mengetahui saat SC pergi.
Tangisan bayi baru dilahirkan SC membangunkan tidur suaminya di ruang keluarga. Rudi kemudian panik, mengetahui SC tak berada di rumah. Bersama ibunya dan dibantu tetangga, Rudi mencoba mencari keberadaan SC.
"Kemudian ditemukan sepasang sandal milik korban di atas jembatan berjarak kurang lebih 500 meter. Dari situ, diyakini korban meloncat ke sungai," beber Aminudin.
Kepergian korban sangat membuat keluarga terpukul. Apalagi, jalan yang dipilih adalah bunuh diri. Karena SC baru saja melahirkan bayi kembar yang belum genap berusia dua pekan itu.
"Korban meninggalkan surat, dan itu disampaikan oleh keluarga. Dibuat kemungkinan sebelum korban pergi meninggalkan rumah," terang Kapolsek Kepanjen, Kompol Yatmo terpisah.
Motif SC nekat bunuh diri justru menjadi teka-teki. Perkawinan dengan Rudi Sudarwanto, warga Dusun Blobo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dijalani setelah Rudi berpisah dengan istri pertamanya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (fat/fat)