Siapa sangka saat pandemi yang mengharuskan masyarakat berada di rumah untuk mencegah penularan COVID-19, dimanfaatkan Wandi (27) membuat kerajinan yang bernilai. Kerajinan dari limbah kayu itu dibentuk dan menghasilkan uang.
Warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Ponorogo, ini awal mulanya belajar secara otodidak. Dirinya pun tertarik dengan mencari referensi. Tak perlu banyak pikir, Wandi pun nekat menjual motornya agar bisa dibelikan alat dan bahan limbah kayu jati Belanda.
Baca juga: 5 Ide Souvenir Pernikahan Unik 2021 |
"Dipilih kayu jati Belanda karena tidak keras dan mudah dipotong, serat kayunya bagus," tutur Wandi saat ditemui di rumahnya, Minggu (21/3/2021).
Wandi menerangkan usaha ini baru dirintis sejak dua bulan lalu melalui media sosial. Siapa sangka hasil kerajinannya pun diminati pasaran.
"Pemesannya mulai banyak, ada yang dari Ponorogo maupun luar kota," imbuh Wandi.
Simak juga 'Pedagang Kopi Ini Cuma Mau Dibayar Pakai Gabah':
Wandi mampu membuat berbagai pernak pernik dari limbah kayu mulai dari gantungan kunci, jam dinding, hiasan dinding, miniatur perahu dan masih banyak lainnya. Harganya pun terbilang murah mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Harganya bervariasi. Pemesanan melalui whatsapp maupun Facebook, namanya creative culture," papar Wandi.
Karena pesanan mulai banyak, Wandi pun membuat kelompok berisi pemuda dengan berbagai latar belakang pendidikan. Mulai dari yang lulusan SMP hingga sarjana.
"Ada yang bertugas sebagai produksi dan juga yang bertanggung jawab di bidang pemasaran," terangnya.
Dirinya pun berharap dengan adanya wadah ini bisa membuat para pemuda di desanya tidak merantau dan meninggalkan desanya. Melainkan bisa berkreasi dan memanfaatkan potensi serta meraup uang dari hasil kerajinan di daerahnya masing-masing.
"Banyak yang merantau, pemuda di sini habis. Padahal di sini banyak yang bisa diolah," pungkasnya.