Perempuan itu diketahui berinisial SC (41), warga Sukun, Kota Malang. Korban dikabarkan hilang pada Kamis (18/3), sekitar pukul 22.00 WIB. Korban dilaporkan sempat menghilang dari kediamannya yang berlokasi di Kepanjen.
"Berdasarkan keterangan keluarga, korban tengah hamil anak keduanya. Untuk penyebab kematiannya, korban diduga bunuh diri di Sungai Brantas," ujar Kapolsek Kepanjen Kompol Yatmo kepada detikcom, Sabtu (20/3/2021).
Relawan Tagana Dinas Sosial Kabupaten Malang, Mustofa, mengatakan keluarga sempat mencari korban. Di Jembatan Ketapang, ditemukan sandal korban.
"Anak korban tahu kalau ibunya tidak ada, akhirnya ia bilang pada ayahnya, lalu dicari sampai ke Jembatan Ketapang. Di sana mereka menemukan sandal korban berwarna merah," kata Mustofa.
Dari keterangan itu, diduga kuat bahwa korban telah menceburkan diri ke Sungai Brantas.
Pada tubuh korban ditemukan luka robek pada kaki kanan, tangan kanan, dan kepala. Diduga luka itu akibat benturan pada saat hanyut dan tersangkut di trasrack intake gate
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar Malang untuk keperluan visum.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. (iwd/iwd)