Video cabai dicat itu dibuat pada Kamis, (18/3/2021). Agung sengaja mengunggah video tersebut lantaran sakit hati kepada penjual cabai rawit itu.
Agung mengaku peristiwa itu dialami neneknya yang bernama Suryati(73) warga Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Mulanya neneknya membeli cabai rawit pada pedagang sayur keliling atau dikenal dengan sebutan Mlijo.
"Yang beli itu nenek saya. Beli cabai di pedagang Mlijo. Tentu sebagai keluarga saya merasa ditipu," kata Agung kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Heboh Video Cabai Dicat di Banyuwangi |
Berdasarkan cerita neneknya, saat itu ada tiga bungkus cabai yang dijual Mlijo langganan neneknya itu. Saat itu neneknya memilih cabai yang warnanya agak cerah. Dengan tujuan agar mendapatkan cabai yang bagus. Waktu itu neneknya hanya membeli satu ons.
"Keluar cairan berwarna oren kemerah-merahan dan tambah kental saat dimasak. Sampai sekarang catnya ndak bisa kering," jelasnya.
Agung mengaku tidak mengerti apa jenis cat yang digunakan untuk mengecat cabai rawit tersebut.
'Kalau menyimpulkan campuran cat itu entah cat air atau cat minyak saya tidak tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, viral video cabai dicat. Dalam video itu digambarkan cabai yang sedang ditumis mengeluarkan cairan warna oranye kemerahan. Lama-lama cairan itu terlihat semakin mengental.
"Lombok iso dicet lho. deloken to. ati-ati tenan dulur-dukur kabeh konco2 kabeh lek ngumbah sing tenana. Deloken iki lho cet iki lho. cat oren warna lombok iki lho (Lombok bisa dicat lho. Lihatlah. Hati-hati saudara-saudata semua, teman-teman semua. Kalau mencuci yang bersih. Lihatlah ini kan cat. Cat warna Oren Lombok)," ujar pria dalam video tersebut. (iwd/iwd)