"Untuk limbah medis ada peningkatan sekitar 20 persen," kata Kepala Instalasi Penyehatan Lingkungan Fatkul Aman kepada wartawan, Selasa (16/3/2021).
Fatkul menjelaskan sebelum pandemi ada 170 kilogram limbah medis yang dihasilkan, namun di saat pandemi, jumlah itu mencapai 200 kilogram. Selain dari limbah medis rumah sakit, pihaknya juga menerima limbah dari rumah karantina.
"Rumah karantina sekitar 50 kilogram limbah medis per hari," jelas Fatkul.
Disinggung soal jenis limbah medis, Fatkul menambahkan mulai dari jarum suntik, perban, potongan tubuh dan lain-lain. Ditambah masa pandemi COVID-19, sampah bertambah APD, baju hingga peralatan yang berkaitan dengan pasien hingga sisa makanan.
"Perlakuan khusus saat menerima limbah medis COVID-19, kami menambah pemakaian masker," tukas Fatkul.
Usai pembakaran, lanjut Fatkul, limbah abu kemudian dikirim ke PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Bogor. Nantinya pihak ketiga yang akan mengelola hasil Limbah Berbahaya Beracun (B3).
"Yang kita pihak ketiga kan hasil pembakaran, abunya dikirim ke PPLI Bogor," ujar Fatkul. (iwd/iwd)