Hujan deras terjadi sejak pukul 14.30 WIB. Banjir sempat terjadi di Jalan Letjen Sutoyo, Soekarno-Hatta, Jalan Gajayana, Cliwung, Bantaran, Sunandar Priyo Sudarmo, Jalan Raya Sulfat dan sejumlah titik lainnya.
"Luapan air hampir menyeluruh terjadi di seluruh wilayah saat hujan deras mengguyur Kota Malang tadi," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (14/3/2021).
Alie menyebut, banjir terjadi karena sistem drainase tak mampu menampung debit air hujan. Begitu pula dengan sungai-sungai kecil. Sehingga air sampai menggenangi badan jalan serta jalan perkampungan warga.
"Karena debit air yang tinggi, drainase dan sungai-sungai kecil tak mampu menampung debit air hujan," imbuh mantan Camat Blimbing ini.
![]() |
Menurut Alie, upaya mengurangi terjadinya banjir saat hujan deras sudah dilakukan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
"Kita kan team work bersama OPD lain, sudah upaya mengurangi terjadinya luapan air saat hujan deras turun," tuturnya.
Upaya yang dilakukan, lanjut Alie, seperti membuat sumur resapan dan sumur injeksi serta biopori. Selain menata manajemen perbaikan sistem drainase di wilayah rawan banjir.
"Perlu juga membuat sumur resapan, injeksi, biopori. Jadi bukan hanya dari drainase ke sungai dan ke laut. Perlu ada manajemen yang baik dalam mengatasi persoalan ini," tegasnya.
Alie menambahkan, hujan deras disertai angin kencang bukan hanya mengakibatkan banjir. Akan tetapi, sejumlah pohon di beberapa wilayah tumbang.
Selanjutnya di Jalan MH Tamrin, lalu Jalan Sindoro. Jalan Tenes, Jalan Cengger Ayam Dalam, dan Jalan Merdeka Utara depan Kantor BI.
Alie mengatakan, pohon tumbang yang parah di Jalan MH Tamrin karena menimpa kediaman warga. Kemudian di Jalan Tenes, sebab menimpa tiga sepeda motor.