"Jadi di Selatan Jawa Timur itu ada 8 kabupaten berdasarkan banyak kajian dari BMKG, BNPB. Selatan Jatim itu zona rawan bencana tsunami kategori tinggi, termasuk itu rawan daerah bencana gempa bumi tinggi," ujar Gatot Soebroto, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (14/3/2021).
Gatot menjelaskan, 8 daerah di Selatan Jatim rawan tsunami disebabkan oleh megathrust. Di mana setiap tahun, ada lempeng yang bergerak di zona itu.
"Karena di Selatan Jawa ada megathrust. Itu pertemuan lempeng, setiap saat bergerak. Sekitar 7 mm per tahun bergerak," jelasnya.
Menurut Gatot, pemicu tsunami terjadi yakni diawali gempa dengan kekuatan di atas 6,5 SR dan kedalaman dangkal. Sementara, di Selatan Jawa juga dibagi dalam beberapa segmen.
"Zona Selatan itu dibagi beberapa segmen. Segmen Jawa Barat, Yogja, kemudian segmen Jatim. Kita ada beberapa segmen yang berpotensi tsunami kalau itu bergerak," katanya.
Delapan kabupaten yang rawan tsunami dengan risiko tinggi menurut BPBD Jatim yakni Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.
Gatot menambahkan, bila terjadi gempa dengan kekuatan mencapai 8,2 SR di 8 kabupaten tersebut, maka ketinggian tsunami di garis pantai bisa mencapai 11-15 meter.
"Tsunami akan datang 25 sampai 29 menit sejak gempa pertama. Jadi terjadi perbedaan permukaan deformasi. Air sampai ke darat berdasar aplikasi inaris, simulasi itu bisa sampai 3 KM masuk ke darat. Tapi berdasar historis dari Banyuwangi 1994 lalu, air masuk ke darat 800 meter sampe 1 KM. Sampai ke daratan tingginya tentu turun, topografi wilayah juga tentu berpengaruh," pungkasnya.
Tonton juga Video: BMKG Ungkap Jalur Evakuasi Bencana di Daerah Banyak Terhalang Sungai
(sun/bdh)