Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi resmi menutup sementara pelayanan penyeberangan Jawa-Bali. Operator pelabuhan menilai penyeberangan Selat Bali tahun ini menurun drastis jika dibanding sebelum pandemi COVID-19.
Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Marsadik mengatakan arus mudik Hari Raya Nyepi 2021 pada tahun ini terbilang menurun dan cenderung sepi dibanding tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya jumlah kendaraan tersebut dikarenakan kesulitan ekonomi masyarakat di Bali serta pembatasan pergerakan masyarakat dalam jumlah besar di masa pandemi ini.
"Untuk arus menurun drastis ya. Untuk angkutan landai cenderung sepi. Ya mungkin pandemi, mungkin ekonomi masyarakat Bali lagi terpuruk. Sehingga tahun lalu momen untuk bisa keluar," ujarnya kepada wartawan, Minggu (15/3/2021).
Belum lagi, kata Marsadik, Pemberlakuan PPKM Mikro di Bali mewajibkan syarat rapid test antigen yang membutuhkan biaya yang mahal dibandingkan ongkos penyeberangan.
Sesuai data yang ada, pada tahun sebelumnya jumlah kendaraan yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Ketapang Banyuwangi mencapai 3.000 kendaraan. Namun pada tahun ini, jumlah kendaraan yang menyeberang dari bali berkisar 600 kendaraan saja.
"Menurun drastis saat ini. Semoga saja pandemi COVID-19 cepat berlalu,"tandasnya.
Sementara itu, sepinya penumpang juga dirasakan oleh operator kapal. Manager Darma Lautan Utama (DLU) Sunaryo membenarkan sepinya penumpang pada arus libur dan mudik Nyepi tahun ini.
"Kondisi tidak ada antrean, hanya kendaraan pribadi dan kendaraan sepeda motor peningkatan. Mereka langsung masuk kapal," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pelayanan dengan baik. Termasuk dengan penerapan protokol kesehatan juga ditetapkan sangat ketat. Pengukuran suhu tubuh dan penetapan sosial distancing pun dilakukan.
"Kita sediakan masker, hand sanitizer dan tempat cuci tangan. Semuanya kita terapkan dengan ketat," pungkasnya.
Pada Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1943, aktivitas pelayaran dua pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup selama 28 jam untuk menghormati umat Hindu yang sedang melaksanakan catur brata penyepian. Pelayaran perdana akan dimulai dari pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada hari Senin (15/3/2021).