Cerita Warga di Bawah Tanggul Lumpur Sidoarjo yang Dihantui Kecemasan

Cerita Warga di Bawah Tanggul Lumpur Sidoarjo yang Dihantui Kecemasan

Suparno - detikNews
Rabu, 10 Mar 2021 10:35 WIB
Ratusan warga Desa Gempolsari, Tanggulangin Sidoarjo. Yang tinggal tidak jauh dengan tanggul penahan lumpur Sidoarjo di titik 67, setiap hari di dera penderitaan.
Tanggul lumpur Sidoarjo/Foto: Suparno
Sidoarjo - Warga di bawah tanggul lumpur Sidoarjo selalu dihantui kecemasan. Terlebih setelah tanggul ditutup terpal oleh Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS).

Tanggul penahanan lumpur Sidoarjo itu berada di titik 67, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin. Ada ratusan jiwa di enam RT yang masih menempati rumah di bawah tanggul. Rumah mereka tidak jauh atau hanya berjarak sekitar 50 meter dari tanggul penahan lumpur Sidoarjo.

Khoirul Anam (59), Ketua RT 11 Desa Gempolsari mengatakan, tanggul itu ditutup terpal oleh petugas PPLS sejak dua bulan yang lalu. Sebab sering turun hujan bahkan dengan intensitas tinggi.

"Sampai saat ini tidak ada pemberitahuan dari pihak PPLS, kenapa tanggul tersebut ditutup terpal. Namun warga memprediksi tanggul itu mudah tergerus air hujan, melihat kondisi semacam itu rata-rata warga tidak bisa tidur nyeyak setiap malamnya," kata Khoirul, Rabu (10/3/2021).

Khoirul juga menjelaskan, warga khawatir dalam kondisi pond penuh dengan air maka tanggul penahan lumpur itu ambles. Terlebih, tanggul lumpur Sidoarjo pernah ambles dua kali. Yakni pada Oktober 2018 dan November 2020.

"Melihat kondisi tanggul labil, kami berharap ke pihak PPLS untuk membuat tanggul yang lebih permanen dan kokoh," tambah Khoirul.

Menurutnya, banyak permasalahan yang setiap hari dirasakan oleh warga Desa Gempolsari. Warga juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Saat ini sumur-sumur warga airnya sudah tidak bisa dipakai lantaran berwarna kuning, serta rasanya asin.

"Air sumur di desa ini sudah tidak layak dipakai apapun. Baik cuci pakaian apalagi untuk kebutuhan memasak. Hingga beberapa tahun ini warga untuk mendapatkan air bersih harus beli," jelas Khoirul.

Hal yang sama disampaikan Iftahul (42), warga Desa Gempolsari RT 11. Ia mengaku tidak pernah melihat dari dekat kondisi tanggul penahan lumpur Sidoarjo, meskipun rumahnya sangat dekat. Namun dari rumahnya terlihat bahwa tanggul itu ditutupi terpal.

"Sekarang saya jarang naik tanggul, karena selesai melihat tanggul susah tidur. Membayangkan, kalau tanggul penahan lumpur itu jebol, kemudian bagaimana nasib warga yang berada di bawah tanggul ini," kata Iftahul.

Tidak hanya itu, Iftahul menjelaskan, setelah adanya tanggul di Desa Gempolsari, rumah warga banyak yang retak-retak. Lalu saat musim hujan mudah banjir.

"Ya saya hanya bisa berdoa bahwa peristiwa tersebut jangan sampai terjadi," pungkas Iftahul.

Lihat juga video 'Penampakan Jalan Berlubang di Sidoarjo Ditambal Pakai Sabut Kelapa':

[Gambas:Video 20detik]



(sun/bdh)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.