Plt Ketua Demokrat Sumenep Akhmad Suhaimi membenarkan hal tersebut. Dia menggantikan Ketua Demokrat Sumenep sebelumnya yakni Soengkono Sidik yang sudah meninggal pada 3 Maret 2021 lalu.
"Ada dua (Pengurus) sesuai SK dari DPP per-4 Maret yang diganti. Ketua dan Wakil Ketua I (Joni Junaedi). Saya diangkat sebagai Plt Ketua DPC Sumenep sejak 4 Maret lalu," ujar Suhaimi kepada detikcom, Selasa (9/3/2021).
Suhaimi menjelaskan, Wakil Ketua I PD Sumenep Joni Junaedi dicopot dari jabatannya. "Karena sudah terdeteksi mengkhianati hasil Kongres PD V 2020 lalu," imbuhnya.
Dia menambahkan, keterlibatan Mantan Wakil Ketua I Joni Junaedi terendus saat menghadiri KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumut. Dengan menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat.
"Dengan sengaja beliau menggunakan atribut partai di KLB. Jadi ada nomor teregistrasi di sana, nomor beliau (Joni)," ungkapnya.
Sementara itu Suhaimi enggan membeberkan kronologi keterlibatan Soengkono Sidik, karena yang bersangkutan telah wafat pada 3 Maret lalu.
Dia menambahkan, DPC Sumenep solid dan berdiri tegak bersama Ketum AHY. Ia mewanti-wanti bagi kader PD Sumenep yang nekat bergabung dengan KLB, akan dilaporkan ke pihak berwajib.
"Siapapun oknum di wilayah Sumenep yang mengatasnamakan PD dan merongrong Ketum Agus Harimurti Yudhoyono, mengingkari kepemimpinan Mas AHY, kami laporkan pada pihak berwajib. Termasuk Mantan Wakil Ketua I yang sudah terlibat," pungkasnya.
Sementara Ketua DPD PD Jatim Emil Elestianto Dardak saat dihubungi, belum memberi konfirmasi terkait adanya kader-kader PD di Sumenep yang ikut KLB. (fat/fat)