"Banyak toko tutup karena mau divaksin, banyak pedagang tidak tahu kalau itu vaksin, dikira rapid tes. Yang alat tes masuk ke dalam hidung," kata seorang petugas UPT Pasar Gotong Royong, Mohamad Holik, saat dikonfirmasi, Senin (8/3/2021).
Dia menjelaskan semula pagi tadi banyak pedagang membuka toko, saat mendengar ada vaksinasi, mereka akhirnya tutup. Diperkirakan terbawa hoaks bahaya vaksin, pedagang memilih tutup toko dan lapaknya saat melihat tim Satgas COVID-19 menggelar vaksinasi.
"Mungkin kalau ada tahap dua, para pedagang mau divaksin. Sebab, ada beberapa pedagang lain yang sudah divaksin mengaku tidak ada efek samping," ujarnya.
Menurutnya, sekitar 35 persen pedagang dan pramuniaga Pasar Gotong Royong yang buka dan mau mendaftar vaksin COVID- 19. Itu setelah diberi penjelasan arti pentingnya vaksin bagi kesehatan dan untuk memutus penyebaran Corona.
Seperti Mudoriah (54) dan Harzah (41), salah satu pedagang yang semula takut divaksin, akhirnya berkenan divaksin.
"Karena ada isu habis divaksin bisa sakit dan kejang-kejang," tambah Harzah, seorang pedagang konveksi di Pasar Gotong Royong.
Dari pantauan detikcom, petugas UPT Pasar Gotong Royong dibantu petugas Dinkes Kota Probolinggo, jemput bola mendatangi para pedagang agar mau divaksin.
Hingga pukul 12.00 WIB, sekitar 90 pedagang sudah divaksin COVID- 19, dari total 300 pedagang pasar dan pramuniaga. Sisanya, pedagang yang belum divaksin akan kita ajak saat tahap kedua vaksinasi.
(fat/fat)