"Alhamdulillah saat ini ada 16 Kabupaten/Kota di Jatim atau 42 persennya masuk ke dalam zona kuning. Sisanya sebanyak 22 Kabupaten/Kota masuk zona oranye, dan tidak ada yang masuk zona merah," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di sela kunjungan kerjanya di acara sertijab Bupati Blitar, Rabu (3/3/2021).
Ke-16 kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Jember, Kabupaten Pasuruan, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Tulungagung, Bojonegoro, dan Lamongan.
Khofifah menjelaskan, bahwa sebelum PPKM Jilid 1 dilakukan 11 Januari 2021, terdapat 8 daerah di Jatim masuk kategori zona merah. Kini, tidak ada kabupaten/kota di Jatim yang masuk zona merah COVID-19.
Mantan Mensos RI ini juga membeberkan kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim. Sebelum PPKM diterapkan, BOR isolasi biasa COVID-19 berada di angka 79 persen. Kini berada di angka 37 persen. Untuk BOR ICU COVID-19 sebelum PPKM mencapai 72 persen. Saat ini BOR ICU COVID-19 di Jatim sebesar 54 persen.
"Tentu kita bersyukur dengan hasil yang baik ini. Akan tetapi zonasi ini bukan sebuah pencapaian. Zonasi adalah alat ukur apakah intervensi yang kita lakukan sudah berada di jalur yang benar," tegasnya.
"Sekali lagi saya tegaskan zonasi ini bersifat sementara, karenanya kami harapkan semua elemen masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini penting, agar kita pandemi COVID-19 bisa segera berakhir," ungkapnya.
Saat yang bersamaan, Jatim juga menduduki vaksinasi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI per 2 Maret 2021, capaian vaksinasi di Jatim mencapai 510.027 orang. Kemudian berturut diikuti Jawa Tengah 435.059 orang, Jawa Barat 300.410 orang, dan DKI Jakarta 251.179.
Terkait hal ini, Khofifah mengaku bersyukur atas capaian vaksinasi tertinggi yang dibarengi dengan makin bertambahnya zona kuning di Jatim. Menurutnya, ini merupakan wujud kerja keras dan gotong royong semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan TNI/Polri.
Ketua Umum Muslimat NU ini menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi kedisiplinan masyarakat saat pelaksanaan PPKM 1 dan 2, serta PPKM Mikro periode pertama 9-22 Februari 2021 dan dilanjutkan sampai 8 Maret 2021. Penekanan penyebaran COVID-19 di Jatim merupakan wujud hasil yang baik dari penerapan PPKM maupun PPKM Mikro.
"Kita juga sangat bersyukur, capaian vaksinasi Jatim saat ini tertinggi. Ke depan kita berharap cakupannya akan semakin luas, utamanya bagi masyarakat yang termasuk prioritas bisa segera mendapatkan vaksinasi," tandasnya.