Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Pelajar Lamongan ke Sekolah Naik Perahu

Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Pelajar Lamongan ke Sekolah Naik Perahu

Eko Sudjarwo - detikNews
Rabu, 03 Mar 2021 12:45 WIB
Jika biasanya pelajar memanfaatkan sepeda untuk berangkat sekolah, lain yang dilakukan oleh pelajar Lamongan ini. Banjir membuat pelajar Lamongan ini memanfaatkan perahu untuk berangkat sekolah.
Pelajar di Lamongan menggunakan perahu menuju sekolah (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan - Banjir di Lamongan kerap menggenang saat musim hujan. Kondisi jalan yang terendam banjir pun rusak dan sulit dilalui menggunakan roda dua. Apalagi untuk sepeda angin, khususnya yang dikendarai anak-anak.

Walhasil, biasanya para pelajar menggunakan sepeda angin saat berangkat sekolah, kini memanfaatkan perahu. Pelajar yang memanfaatkan perahu untuk berangkat sekolah tersebut adalah para pelajar yang sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Thoriqotus Salam Desa Simosari, Kecamatan Kalitengah.

Mereka terpaksa sekolah menggunakan perahu karena jalan-jalan desa menuju sekolah terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan. Setiap hari para pelajar ini harus menempuh perjalanan sejauh 2 KM menggunakan perahu kecil menyusuri sungai. Banjir kali ini terendam akibat luapan Sungai Bengawan Njero.

"Karena jalannya terendam air banjir, sekolahnya ya naik perahu. Kalau naik sepeda risiko buat anak-anak," kata Ilham Kiromul Fateha, salah seorang pelajar yang sekolah di MI Thoriqotus Salam kepada wartawan, Rabu (3/3/2020).

Ilham mengaku, ongkos naik perahu tidak mahal, hanya Rp 3 ribu untuk pergi dan pulang sekolah. "Kalau pakai sepeda, takut terjatuh karena jalannya rusak. Dan biar tidak telat, ya berangkat lebih pagi sambil menunggu jemputan perahunya datang," aku Ilham.

Salah seorang guru di MI Thoriqotus Salam, Muhammad Imron mengaku baru pertama kali ini para siswa menggunakan perahu sebagai alat transportasi untuk berangkat ke sekolah. Padahal, kata Imron, biasanya mereka menggunakan sepeda angin dari rumah untuk berangkat ke sekolah. Namun saat ini jalan menuju sekolah rusak dan kebanjiran.

"Selain untuk menjaga keselamatan, naik perahu juga masih didampingi orang tua sejak dari rumah hingga masuk sekolah," imbuh Imron.

Para orangtua dan guru berharap agar pemerintah bisa secepatnya membangun jalan yang rusak akibat banjir Lamongan ini.

Jika biasanya pelajar memanfaatkan sepeda untuk berangkat sekolah, lain yang dilakukan oleh pelajar Lamongan ini. Banjir membuat pelajar Lamongan ini memanfaatkan perahu untuk berangkat sekolah.Pelajar di Lamongan memanfaatkan perahu untuk berangkat sekolah/ Foto: Eko Sudjarwo

Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, banjir jilid 2 ini berimbas ke 5 kecamatan. Tapi saat ini tinggal 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Turi dan Kalitengah. Pihaknya sudah mengaktifkan pompa air yang menuju ke Bengawan Solo dengan kapasitas yang besar.

"Pompa sudah kita aktifkan. Mudah-mudahan dalam beberapa hari atau tidak sampai beberapa hari ketinggiannya bisa normal, pembuangan lancar dan genangan-genangan air bisa segera surut," terang Yuhronur.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.